REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Presiden AS Donald Trump menegaskan bahwa akan ada kesepakatan gencatan senjata yang dicapai di Gaza segera. Ia sebelumnya mengklaim di media sosial pada Ahad bahwa Israel menerima persyaratan gencatan senjata di Gaza dan mendesak Hamas untuk melakukan hal yang sama.
“Saya pikir kita akan segera mencapai kesepakatan mengenai Gaza,” kata Trump kepada wartawan saat dia melakukan perjalanan kembali ke Washington dari New York, tanpa memberikan rincian apa pun.
“Ini masalah yang sangat besar,” katanya. "Ini adalah masalah yang ingin kami selesaikan untuk Timur Tengah, untuk Israel, untuk semua orang. Ini adalah masalah yang akan kami selesaikan."
Trump mengatakan bahwa tak kunjung tercapainya kesepakatan gencatan senjata terus mengancam warga Israel yang ditahan di Gaza. “Jumlahnya mungkin kurang dari 20 orang karena mereka cenderung mati, meskipun sebagian besar mereka adalah generasi muda, mereka cenderung mati.”
Merujuk the Times of Israel dari 48 sandera yang masih ditahan di Gaza, pihak berwenang Israel telah menyatakan 26 di antaranya tewas, dan mengatakan bahwa mereka yakin 20 sandera masih hidup dan nasib dua sandera lainnya masih belum pasti. Trump dalam beberapa minggu terakhir mengklaim bahwa kurang dari 20 sandera yang masih hidup, sehingga membuat keluarga mereka khawatir. Pihak berwenang Israel mengatakan penilaian mereka tidak berubah.

“Katakanlah kita punya 20 orang dan kita punya 38 jenazah,” kata Trump kepada wartawan. Trump menambahkan bahwa dia yakin semua sandera akan dikembalikan, hidup atau mati: “Saya pikir kita akan mendapatkan semuanya.”
Trump juga mengancam Hamas untuk menerima gencatan senjata. Ini berkebalikan dengan fakta bahwa selama ini justru Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang terus menggagalkan gencatan senjata.
“Saya telah memperingatkan Hamas tentang konsekuensi jika tidak menerimanya,” tulis Trump. “Ini peringatan terakhirku, tidak akan ada peringatan berikutnya!” Trump sebelumnya juga pernah mengeluarkan ultimatum serupa kepada Hamas.