REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China mengucapkan selamat atas terpilihnya Anutin Charnvirakul sebagai perdana menteri (PM) ke-32 Thailand. "Chulina mengucapkan selamat kepada Anutin Charnvirakul karena terpilih Perdana Menteri Thailand," demikian termuat dalam laman Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China seperti diakses di Beijing, Sabtu (6/9/2025).
Anutin Charnvirakul dari Partai Bhumjaithai yang berhaluan konservatif terpilih sebagai PM Thailand setelah mengalahkan pesaingnya dari Partai Pheu Thai, Chaikasem Nitisiri, Jumat (5/9/2025). Anutin berhasil mendapat dukungan 311 suara dari 500 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Thailand.
Angka itu melampaui ambang batas suara yang dibutuhkan untuk terpilih menjadi perdana menteri. Sementara, Chaikasem hanya mendapat 152 suara, dan 27 anggota lainnya absen.
"China dan Thailand adalah negara tetangga yang dekat dan bersahabat, dan ikatan antara China dan Thailand tetap abadi," demikian disebutkan. Tahun ini, merupakan peringatan 50 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara China dan Thailand.
"China siap bekerja sama dengan Thailand untuk memperetat persahabatan, memperkuat komunikasi strategis, memperdalam kerja sama praktis, dan memajukan hubungan yang lebih dalam dalam membangun komunitas China-Thailand untuk masa depan bersama sehingga berkontribusi positif bagi perdamaian, stabilitas dan kemakmuran kawasan," ucap laman tersebut.
Anutin, pewaris perusahaan konstruksi besar di Thailand, sebelumnya menjabat sebagai menteri kesehatan masyarakat pada 2019-2023. Kemudian, ia menjadi wakil PM dan menteri dalam negeri pada 2023 hingga Juni 2025.
Perannya sebagai menteri kesehatan dalam menanggulangi pandemi Covid-19 serta dukungannya terhadap legalisasi ganja pada 2022 membuatnya populer di mata masyarakat Thailand. Sebelumnya, politisi berusia 58 tahun itu memulai karier politiknya di Partai Thai Rak Thai yang didirikan oleh mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra.