Jumat 05 Sep 2025 15:59 WIB

Bertemu Perwakilan Istana, Mahasiswa Siap Kawal Tuntutan ke Pemerintah

Karena kita semuanya pasti menginginkan negara kita maju dan terdidik.

Mensesneg Prasetyo Hadi berdiskusi dengan para mahasiswa di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (4/9/2024) malam WIB.
Foto: BPMI Setpres
Mensesneg Prasetyo Hadi berdiskusi dengan para mahasiswa di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (4/9/2024) malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para perwakilan mahasiswa dari berbagai organisasi menyampaikan apresiasi atas kesempatan berdialog langsung dengan jajaran pemerintah. Mereka pun menghadiri silaturahim bersama Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisanitek) Brian Yuliarto, serta Wakil Mensesneg Juri Ardiantoro di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (4/9/2025) malam WIB.

Mereka menilai, pemerintah sangat terbuka dan menyambut baik pertemuan tersebut. Koordinator Media BEM SI Kerakyatan Pasha Fazillah Afap mengaku, sebagai perwakilan mahasiswa, pertemuan yang berlangsung hangat itu menjadi ruang strategis untuk menyampaikan aspirasi sekaligus memperkuat iklim demokrasi di Indonesia.

Selain itu, ia mengapresiasi, undangan silaturahim tersebut sebagai wujud keterbukaan pemerintah. Pasha menyebut, respons pemerintah cukup baik terhadap beragam aspirasi dari kalangan mahasiswa.

"Tadi Bapak Mensesneg sudah memberikan respons yang cukup positif dan segera akan disampaikan ke Bapak Presiden. Kebetulan memang tadi sebetulnya Pak Presiden ingin menemui kami, namun ada acara Maulid di Istiqlal," ucap Pasha usai acara kepada awak media di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Ketua BEM UPN Veteran Jakarta, Kaleb Otniel Aritonang menyampaikan, pemerintah siap mengakomodasi aspirasi mahasiswa. Sementara Phalosa dari Universitas Yarsi menambahkan, mahasiswa akan terus mengawal komitmen tersebut sampai semua tuntutan terwujud.

"Apa pun tuntutannya per hari ini kita sampaikan langsung ke lembaga eksekutif, pun harus tetap masyarakat dan kami rekan-rekan mahasiswa kawal. Tentunya perlu pengawalan tersendiri dari kami selaku masyarakat dan mahasiswa," katanya.

Ketua Umum PB PMII, M Shofiyullah Cokro, menegaskan perlunya keterbukaan pemerintah. Dengan begitu, mahasiswa bisa ikut memahami kendala yang dihadapi pemerintah dalam program pembangunan.

"Bahwasanya ada kendala-kendala yang akan dihadapi oleh pemerintahan itu juga bisa disampaikan secara terbuka kepada masyarakat umum agar kita mahasiswa, agen-agen intelektual, kaum cendekiawan itu juga bisa membantu tidak hanya menuntut tapi juga membantu karena kita semuanya pasti menginginkan negara kita, bangsa kita menjadi bangsa yang maju dan terdidik," tutur Shofiyullah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement