REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Banyak penyewa kios Plaza 2 Blok M atau yang lebih dikenal sebagai District Blok M, dikabarkan angkat kaki. Kawasan kuliner yang sempat ramai oleh berbagai makanan viral dan sering disebut sebagai “makanan adat Jaksel” ini kini terlihat sepi.
Tidak seperti biasanya, rolling door kios kini tertutup rapat. Penyebabnya, para pedagang mengaku terbebani lonjakan harga sewa kios.
Berdasarkan pantauan Republika pada Rabu, (3/9/2025), sekitar 20-an kios makanan tutup dan lima kios makanan masih bertahan. District Blok M terasa sepi lantaran tidak banyak orang yang berlalu lalang.
Kios viral seperti Ayam Renald, Toko NYEMPIL, Puding Karamel Paman Barito, Nasi Kokoh Blok M, Ubi Cilembruule, Bakmie Keriting Chili Oil, Senandung Manis, HUP STROOPWAFELS, Dendengin, Signature Kebab by Baba Fira, Mi Chang, Tempura Bar, HIHI.ho.HENG, hingga Nasi Matah Blok M terpaksa tutup dan meninggalkan District Blok M. Kios yang masih bertahan di antaranya Goorih, SEE.PIRING, Love Cheese, Kedai Bang Bodonk, dan Es Teler Neng Lala.
Dava Kirana, salah satu penjual kios makanan SEE.PIRING mengaku mengetahui adanya informasi kenaikan harga kios. Namun, informasi tersebut perlu dikonfirmasi lagi dengan bosnya.
Usut punya usut, harga kios perbulan itu hanya Rp300 ribu hingga Rp500 ribu. Sekarang, Dava mengaku harus membayar Rp7 juta untuk satu bulan. Jelas itu harga yang sangat melonjak.
“Kalau untuk kita dari MRT itu bisa 300 (ribu) atau 500an,” kata Dava saat dikonfirmasi Republika pada Kamis, (4/9/2025).

Menurut penuturan Dava, faktor yang membuat harga sewa kios ini naik adalah pihak koperasi yang ingin mengambil alih kembali kios-kios itu. Dava mengaku, kebijakan ini sangat tidak menguntungkan untuk para karyawan.
“Kalau untuk saat ini benar-benar sangat tidak menguntungkan dari karyawannya juga, terus sekarang sepi pengunjung,” tutur Dava.
Adapun, Zihan Fahira, yang merupakan penjaga kios Love Cheese di District Blok M, mendapatkan informasi bahwa kios-kios lainnya yang tutup memang benar karena harga sewa kios yang melonjak. “Ada oknum-oknum yang bilang, katanya harga sewanya naik jadi sekian-sekian, aku juga kurang tahu berapanya, cuma katanya memang pindah gara-gara harga kiosnya naik,” kata Zihan.
Sampai saat ini, kios Love Cheese itu masih bertahan dan tidak ada rencana untuk pindah. Zihan menyebut bosnya tidak ada niatan untuk pindah dari District Blok M itu.