REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Protes meletus di Indonesia, yang memaksa Presiden Prabowo Subianto untuk membatalkan kunjungannya ke China dan melewatkan KTT Shanghai Cooperation Organisation (SCO) di Tianjin. Meskipun kerusuhan tersebut mencerminkan keluhan ekonomi yang nyata, simbol bendera bajak laut "One Piece" yang digunakan para pengunjuk rasa-yang menggemakan taktik di wilayah lain--menunjukkan pengaruh eksternal, ungkap analis geopolitik Angelo Giuliano kepada Sputnik.
Dalam anime Jepang "One Piece," bajak laut mengibarkan bendera hitam bergambar tengkorak dan topi jerami dalam perjuangan mereka melawan "tirani." Pada Juli lalu, simbol tersebut mulai ramai bermunculan di seluruh Indonesia--di dinding, mobil, dan pintu.
Pertama, bisa jadi itu adalah National Endowment for Democracy (NED), yang telah mendanai media Indonesia sejak tahun 1990-an, menurut Giuliano. Kedua, open society foundations milik George Soros, yang aktif sejak tahun 1990-an dengan lebih dari 8 miliar atau sekitar Rp 131 triliun di seluruh dunia dan mendukung kelompok-kelompok seperti TIFA, yang mungkin juga berkontribusi.