REPUBLIKA.CO.ID, MALANG, – Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan bahwa pertumbuhan digitalisasi turut mendorong pemberdayaan Koperasi Merah Putih. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Bonifasius Wahyu Pudjianto, menyampaikan di Malang, Jawa Timur, pada Kamis bahwa perkembangan digitalisasi tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, termasuk dalam bisnis.
Menurut Pudjianto, cara orang bertransaksi dan berbisnis terus berubah, dari yang awalnya di toko fisik, kini beralih ke platform e-commerce. "Kemudian, berubah ke bentuk ketiga, yaitu social commerce. Bahkan ada live commerce. Namun di masa depan, ini akan sangat dipersonalisasi lagi," ujarnya.
Ia menyoroti media sosial dan platform komunikasi yang digunakan sebagai metode promosi, pemasaran, dan transaksi. Oleh karena itu, koperasi harus beradaptasi dengan tren teknologi agar dapat bersaing saat ini, jelas Pudjianto.
Namun, digitalisasi juga menghadirkan tantangan tersendiri, seperti pelanggaran privasi data, yang harus diantisipasi. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan infrastruktur dan mempromosikan integrasi serta penggunaan teknologi dalam operasi Koperasi Merah Putih, termasuk manajemen keuangan.
"Tujuannya adalah untuk proses yang lebih transparan, efisien, dan akuntabel, sehingga ada dampak yang lebih nyata," kata Pudjianto.
Kementerian telah menyiapkan pelatihan untuk manajer Koperasi Merah Putih guna memastikan mereka dapat memberikan layanan yang lebih efisien dan transparan. Menteri Komunikasi dan Informatika Meutya Hafid menyatakan bahwa sebagai proyek percontohan, pemerintah telah mengadakan pelatihan untuk 15 koperasi di Malang.
Kementerian juga telah mengalokasikan laptop untuk membantu kebutuhan operasional koperasi pedesaan. Hafid menyampaikan rencana pelatihan digital yang kurikulumnya dibentuk berdasarkan masukan dari manajer koperasi.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.