Kamis 21 Aug 2025 17:57 WIB

Daftar 21 Kendaraan Mewah dari OTT Wamenaker Noel Ebenezer

KPK menyita sejumlah mobil mewah dan kendaraan bermotor mahal dari OTT Wamenaker.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Erik Purnama Putra
Deretan barang bukti kendaraan yang disita KPK dalam rangkaian Operasi Tangkap Tangan (OTT) kasus dugaan pemerasan K3 di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (21/8/2025).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Deretan barang bukti kendaraan yang disita KPK dalam rangkaian Operasi Tangkap Tangan (OTT) kasus dugaan pemerasan K3 di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (21/8/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik KPK menyita sebanyak 21 unit kendaraan dari operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel 'Noel' Ebenezer di Jakarta pada Rabu (20/8/2025) malam WIB. Total ada 11 orang yang ditangkap dalam OTT tersebut.

Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menjelaskan, ada 20 unit kendaraan yang disita tersebut saat ini dalam penguasaan penyidik di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan (Jaksel). Menurut dia, kendaraan sitaan tersebut merupakan barang bukti yang ditemukan penyidik di sejumlah tempat terkait dengan OTT Noel.

Baca Juga

"Total ada 21 unit kendaraan yang diamankan. Terdiri dari 15 kendaraan roda empat, dan enam roda dua," kata Budi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (21/8/2025). Budi belum dapat memastikan 21 unit kendaraan yang disita tersebut milik siapa saja.

Pasalnya, tim penyidik masih melakukan inventarisasi semua jenis kendaraan yang disita. "Nanti akan kita update kendaraan-kendaraan tersebut disita dari siapa, dan milik siapa," ujar Budi.

Selain puluhan kendaraan, penyidik KPK juga turut menyita sejumlah uang tunai. Tetapi, Budi pun menerangkan, akan ada penjelasan lengkap dari penyidik menyangkut keseluruhan dari hasil OTT terhadap Noel.

Wakil Ketua KPK Fitroh Rochcahyanto menambahkan, Wamenaker Noel ditangkap terkait dugaan pemerasan terhadap swasta dalam pengurusan sertifkasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Selama ini, Noel memang aktif membuat konten melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke berbagai perusahaan.

"Penangkapan terkait dengan dugaan pemerasan yang dilakukan oleh yang bersangkutan (Noel) terhadap perusahaan-perusahaan dalam pengurusan sertifikasi K3," kata Fitroh di Jakarta, Kamis. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement