Senin 18 Aug 2025 16:32 WIB

Kata Erick Thohir Tentang Anak Emas FIFA dan Skenario Loloskan Indonesia ke Piala Dunia 2026

Erick mengakui perhatian FIFA terhadap sepak bola Indonesia kali ini sangat baik.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Ketua Umum PSSI Erick Thohir
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Umum PSSI Erick Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak Erick Thohir memimpin PSSI Februari tahun 2023 lalu, hubungan federasi sepak bola Indonesia dengan FIFA terlihat sangat dekat. Bahkan, ada anggapan Indonesia menjadi anak emas FIFA.

Anggapan PSSI anak emas FIFA muncul karena hubungan Erick dan Presiden FIFA saat ini Gianni Infantino sangat dekat. Keduanya sering melakukan komunikasi intens, dibukanya perwakilan kantor FIFA di Jakarta, hingga bantuan FIFA terhadap sepak bola Indonesia lebih masif.

Baca Juga

Hal tersebut menimbulkan anggapan akan ada skenario dari FIFA untuk meloloskan Indonesia ke Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada. Bahkan masuknya Adidas untuk bola resmi liga di Indonesia, serta peluang Adidas menjadi sponsor utama timnas ke depannya dianggap bagian dari skenario ini.

Erick dalam sebuah wawancara dengan program D'Hattrick dari salah satu media online nasional, Ahad (17/8/2025), mengaku memang punya kisah panjang dengan Gianni, jauh sebelum dia menjadi ketum PSSI. Erick membantah kalau Indonesia adalah anak emas FIFA.

"Kita adalah anggota FIFA, posisi PSSI sama dengan anggota FIFA lainnya yang jumlahnya lebih banyak dari anggota PBB. Tidak ada anak emas FIFA. Tinggal bagaimana anggota FIFA ini memaksimalkan kesempatan yang dimilikinya, kalau hubungan dengan Gianni saya memang punya long story sebelum jadi ketum PSSI," ujar Erick.

Mengenai skenario meloloskan Indonesia, karena waktu pelaksanaan Piala Dunia 2026 yang digelar pagi waktu Indonesia, banyaknya penonton sepak bola Indonesia, Indonesia market besar sepak bola dunia. Erick membantahnya, "Tidak ada skenario ini, kita kini masih berjuang lolos Piala Dunia 2026."

Namun, Erick mengakui kalau perhatian FIFA terhadap sepak bola Indonesia kali ini sangat baik. "Sejak kejadian tragedi Kanjuruhan, FIFA kemudian memantau perkembangan sepak bola kita. Mereka bahkan membuka kantor perwakilan FIFA di Jakarta."

"Kantor perwakilan FIFA bukan hanya untuk lucu-lucuan. Tetapi menjadi watch dog, yakni untuk memantau apakah transformasi sepak bola Indonesia sesuai dengan yang diarahkan mereka. Ekosistem sepak bola kita memang belum sehat, rule of the game, law of the game harus dijalankan sepak bola Indonesia," imbuhnya.

FIFA juga membantu pendanaan pembangunan Training Camp untuk Timnas Indonesia di IKN, lanjut Erick. "Kita masih menunggu waktu kapan bisanya Presiden FIFA dan Presiden Republik Indonesia meresmikan Training Camp yang pertama kali dibangun untuk Timnas Indonesia tersebut. Selain itu FIFA juga membantu pelatihan manajemen klub sepak bola Indonesia," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement