Senin 18 Aug 2025 14:31 WIB

Ketua AMI: Kebudayaan Harus Jadi Pilar Pembangunan

AMI mendorong diplomasi budaya melalui museum.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Satria K Yudha
Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono dan Ketua Asosiasi Museum Indonesia Putu Supadma Rudana melakukan pertemuan untuk membahas penguatan peran museum.
Foto: AMI
Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono dan Ketua Asosiasi Museum Indonesia Putu Supadma Rudana melakukan pertemuan untuk membahas penguatan peran museum.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Peringatan 80 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia dinilai menjadi momen strategis untuk meneguhkan kembali peran kebudayaan sebagai sokoguru bangsa. Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI), Putu Supadma Rudana, menyatakan bahwa kebudayaan tidak boleh lagi ditempatkan sebagai sektor periferal, melainkan harus menjadi fondasi pembangunan nasional.

“Saya melihat 80 tahun bukan sekadar usia, ini adalah bukti ketahanan dan kekuatan kita sebagai bangsa besar yang lahir dari keberagaman. Dengan lebih dari 1.300 suku, ratusan bahasa, serta budaya yang luar biasa kaya, Indonesia telah membuktikan bahwa persatuan dalam perbedaan adalah kekuatan sejati kita,” ujar Putu Rudana, Senin (18/8/2025).

Putu menambahkan bahwa perjalanan panjang bangsa tak lepas dari kontribusi para founding fathers. Seturut itu, ia menilai kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto saat ini membawa energi baru bagi arah pembangunan nasional.

“Untuk mewujudkan Astacita Presiden Prabowo menuju Indonesia Emas 2045, kebudayaan harus menjadi landasan dalam ekonomi, pendidikan, pertahanan, dan diplomasi. Kita harus hadir sebagai bangsa besar, bukan hanya karena sumber daya alam, tapi karena kekayaan peradaban dan budaya kita,” katanya.

Menurut Putu, pembentukan Kementerian Kebudayaan sebagai lembaga mandiri merupakan tonggak penting dalam sejarah tata kelola nasional. “Ini adalah langkah historis yang belum pernah diwujudkan oleh tujuh presiden sebelumnya. Saya sebagai budayawan sangat berterima kasih kepada Presiden Prabowo, karena ini bukan hanya struktur, tapi sinyal kuat bahwa budaya adalah pilar utama dalam membangun masa depan Indonesia menuju Indonesia emas 2045,” katanya.

Ia juga menyambut baik penetapan 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan Nasional oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Hari kebudayaan nasional, menurutnya, bukan sekadar seremoni, tetapi afirmasi terhadap kekayaan budaya Nusantara sebagai kekuatan diplomasi dan identitas global bangsa.

“Indonesia adalah negeri berperadaban tinggi. Sudah waktunya kebudayaan mendapat panggung utama, baik dalam kebijakan dalam negeri maupun hubungan luar negeri.“

Sebagai Ketua Umum AMI, Putu memastikan dirinya akan terus mendorong diplomasi budaya melalui museum dan warisan budaya Indonesia ke panggung internasional. Ia menegaskan bahwa kebudayaan merupakan kekuatan strategis lintas sektor.

“Kini adalah era tinggal landas. Kebudayaan bukan hanya warisan, tapi kekuatan strategis yang bisa membawa Indonesia menjadi pemain utama di panggung dunia,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement