REPUBLIKA.CO.ID, PALU, – Gempa bumi berkekuatan 5,8 magnitudo mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Minggu (17/8) pukul 06.36 WITA, menyebabkan 41 korban jiwa serta puluhan orang luka-luka. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah melaporkan sembilan orang mengalami luka berat, termasuk dua yang dalam kondisi kritis, sementara 32 lainnya mengalami luka ringan.
Kepala Pelaksana BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus, menyatakan bahwa hingga pukul 20.00 WITA, korban luka berat dan ringan tengah mendapatkan perawatan di beberapa fasilitas kesehatan, termasuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Poso, Puskesmas Tokorondo, dan Puskesmas Tangkura.
Akibat gempa tersebut, 62 pasien di RSUD Poso harus dievakuasi ke tenda darurat BPBD yang didirikan di halaman rumah sakit untuk keselamatan. BPBD bersama aparat desa setempat juga terus melakukan penilaian dan koordinasi untuk memastikan penanganan darurat dapat dilakukan dengan cepat.
BPBD mengidentifikasi sejumlah kebutuhan mendesak bagi warga terdampak seperti tenda, terpal, lampu taktis, selimut, alas tidur, makanan siap saji, perlengkapan bayi, obat-obatan, dan kendaraan operasional untuk evakuasi dan distribusi bantuan. "Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada karena gempa susulan masih berlangsung," tambah Akris.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa tersebut awalnya berkekuatan 6,0 magnitudo sebelum dimutakhirkan menjadi 5,8 magnitudo. Episenter gempa terletak di laut, 13 kilometer barat laut dari Kota Poso, pada kedalaman 10 kilometer.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.