Selasa 12 Aug 2025 17:37 WIB

1.600 Tamu Diundang Hadiri Acara HUT ke-80 RI di Istana Negara

Masyarakat yang datang diharapkan mengenakan baju berwarna merah dan putih.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.
Foto: BPMI Setpres
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 16.000 tamu diundang untuk menghadiri Upacara Detik-detik Proklamasi dan Penurunan Bendera dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampaikan, jumlah tersebut terdiri atas 8.000 orang yang diundang pada upacara pagi dan 8.000 orang lagi pada upacara sore.

Baca Juga

"Pagi 8 ribu, sore 8 ribu, padahal masyarakat sangat antusias untuk hadir," ujar Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (12/8/2025).

Prasetyo memastikan undangan sudah terpenuhi sesuai kapasitas yang tersedia.

Oleh karena itu, Prasetyo pun menyampaikan permohonan maaf atas keterbatasan tempat membuat sebagian masyarakat yang antusias mengikuti perayaan di Istana Merdeka tidak dapat tertampung.

"Banyak masyarakat yang ingin hadir merayakan tetapi sekali lagi karena keterbatasan tempat tidak bisa semuanya tertampung," kata dia.

Terkait kehadiran tokoh-tokoh nasional seperti Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo, Prasetyo menyampaikan hal tersebut belum bisa diungkap saat ini.

"Tunggu tanggal mainnya dong," ujar dia.

Dalam kesempatan itu, Prasetyo juga menyatakan bahwa pihaknya tidak mewajibkan masyarakat mengenakan baju adat saat menghadiri upacara. Namun, ia berharap semangat merayakan kemerdekaan HUT RI ditunjukkan dengan mengenakan pakaian bernuansa merah putih.

"Yang penting semangatnya, nuansanya kalau memang di rumah punya mungkin baju warna merah, ada warna merah putihnya pakailah," kata Prasetyo.

Sementara, peserta upacara jalur undangan resmi diharapkan mengenakan pakaian adat.

Pada peringatan HUT Ke-80 RI di Istana, Prasetyo mengungkapkan beragam pengisi acara dari unsur masyarakat, instansi, hingga kelompok seni turut ambil bagian. Hal itu karena masukan dan ide untuk memeriahkan acara di Istana dari berbagai kalangan terus bermunculan.

"Ada yang kemudian mengusulkan untuk ditambahkan ini. Bagi kami panitia, sepanjang itu bisa diakomodasi, tidak mengganggu acara inti, acara pokok, enggak ada masalah. Karena semangatnya semua ingin ikut berpartisipasi," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement