Senin 11 Aug 2025 16:22 WIB

Bahas Palestina, Prabowo: RI-Peru Sepakat Wujudkan Solusi Dua Negara

Seperti Indonesia, Peru mendukung kemerdekaan negara Palestina.

Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto bersama  Presiden Republik Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (11/8/2025).
Foto: Tim Media Presiden Prabowo
Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto bersama Presiden Republik Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (11/8/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan Indonesia dan Peru sepakat bersama negara lain membantu mewujudkan solusi dua negara untuk Palestina. Ia berharap langkah ini dapat mengakhiri kekerasan yang selama ini dialami rakyat Palestina.

Isu Palestina menjadi salah satu topik utama dalam pertemuan empat mata antara Presiden Prabowo dan Presiden Peru, Dina Ercilia Boluarte Zegarra. Keduanya berbincang di Ruang Kerja Presiden RI, Istana Merdeka, Jakarta, Senin (11/8/2025).

Baca Juga

"Tentang masalah global, kami sangat menghargai sikap Peru yang mendukung kemerdekaan Palestina. Kami akan kerja sama untuk bersama-sama mewujudkan tercapainya solusi dua negara," kata Presiden Prabowo saat menyampaikan pernyataan pers bersama selepas pertemuan di Istana Merdeka, Senin (11/8/2025).

Presiden Boluarte menyampaikan, Indonesia dan Peru memiliki kesamaan pandangan di berbagai isu. Kedua negara ingin memajukan demokrasi, membela multilateralisme, menegakkan hukum internasional, serta mendukung perdagangan bebas. Selain itu, masing-masing mendukung peningkatan kerja sama Selatan-Selatan serta mewujudkan ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan.

"Lima dekade persahabatan, kerja sama, dan saling pengertian telah membentuk hubungan yang kokoh dan langgeng, berdasarkan kepentingan bersama," kata Presiden Boluarte saat menyampaikan pernyataan pers bersama.

Kunjungan Presiden Boluarte ke Istana Merdeka merupakan kunjungan kenegaraan perdananya sejak hubungan diplomatik kedua negara dibuka pada 12 Agustus 1975. Kunjungan ini menandai babak baru penguatan hubungan bilateral Indonesia-Peru.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo menganugerahkan tanda kehormatan tertinggi Bintang Republik Indonesia Adipurna kepada Presiden Boluarte. Ia menilai Presiden Boluarte berjasa besar dalam mempererat hubungan persahabatan kedua negara.

Sebagai bagian dari rangkaian kunjungan, Indonesia dan Peru menandatangani dokumen kerja sama ekonomi komprehensif (CEPA). Prabowo menyebut perundingan yang hanya berlangsung 14 bulan ini termasuk cepat, mengingat negosiasi CEPA umumnya memakan waktu bertahun-tahun.

Presiden Boluarte hadir didampingi jajaran menterinya, termasuk Menteri Luar Negeri Elmer Schialer Salcedo dan Menteri Ekonomi dan Keuangan Raúl Pérez-Reyes Espejo. Hadir pula pejabat tinggi lainnya dari sektor agraria, perdagangan luar negeri, serta perwakilan diplomatik Peru di Indonesia.

Sementara itu, Presiden Prabowo didampingi sejumlah menteri kabinet seperti Menteri Perdagangan Budi Santoso dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Turut hadir pula Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement