Senin 11 Aug 2025 07:31 WIB

Profil Teman Dekat Prabowo yang Terima Kenaikan Pangkat Letjen Kehormatan

Tono Suratman, Chairawan, hingga Glenny Kairupan merupakan teman dekat RI 1.

Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto menyematkan pangkat Letjen Kehormatan ke Musa Bangun dan Glenny Kairupan di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Ahad (11/8/2025).
Foto: BPMI Setpres
Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto menyematkan pangkat Letjen Kehormatan ke Musa Bangun dan Glenny Kairupan di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Ahad (11/8/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah tujuh purnawirawan TNI, yang beberapa di antaranya merupakan teman seperjuangan Presiden Prabowo Subianto menerima kenaikan pangkat kehormatan menjadi purnawirawan perwira tinggi bintang tiga dan bintang dua. Mereka adalah teman dekat RI 1 sejak pada masa-masa melaksanakan tugas operasi militer,

Prabowo menyematkan langsung tanda pangkat kehormatan bintang tiga kepada enam purnawirawan TNI dan tanda pangkat kehormatan bintang dua kepada satu purnawirawan TNI. Tujuh purnawirawan penerima kenaikan pangkat kehormatan itu ialah Letjen Kehormatan (Purn) Valentinus Suhartono Suratman, Marsdya Kehormatan (Purn) Bambang Eko Suhariyanto, dan Letjen Kehormatan (Purn) Chairawan Kadarsyah Kadirussalam Nusyirwan.

Baca Juga

Kemudian, Letjen Kehormatan (Purn) Musa Bangun, Letjen Kehormatan (Purn) Glenny Kairupan, Letjen Kehormatan (Purn) Tony SB Hoesodo, dan Mayjen Kehormatan (Purn) Taufik Hidayat. Mereka semua memiliki hubungan kedekatan dengan Prabowo.

Kenaikan pangkat kehormatan diberikan kepada tujuh purnawirawan itu karena mereka dinilai berjasa dan dinilai selalu berhasil dalam melaksanakan tugas, khususnya semasa mereka berdinas sebagai prajurit TNI. Kenaikan pangkat diberikan Prabowo di sela Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Pusdiklatpassus Kopassus, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Ahad (10/8/2025).

Dari deretan penerima kenaikan pangkat kehormatan itu, beberapa di antaranya dikenal sebagai "teman-teman seperjuangan" Prabowo. Letjen Tono Suratman merupakan lulusan Akademi Militer Tahun 1975 yang juga dikenal sebagai tokoh militer dan tokoh olahraga nasional. Tono Suratman, yang pernah disebut oleh Prabowo sebagai salah satu prajurit dan perwira terbaik dalam sejarah TNI, kemudian dipercaya memimpin SMA Taruna Nusantara sebagai kepala sekolah oleh Presiden Prabowo semasa menjabat Menteri Pertahanan pada tahun 2019.

Presiden Prabowo dan Tono Suratman pernah sama-sama bertugas pada operasi militer di Timor-Timur. Pada saat itu, Prabowo menjadi komandan kompi dan Tono sebagai komandan peleton. Prabowo dalam bukunya "Kepemimpinan Militer 1" menuliskan bagian khusus untuk memuji Tono, kemahiran dan kemampuannya dalam tempur dan olahraga, juga dedikasi dan semangatnya mengabdi untuk bangsa dan negara.

Kemudian, Letjen (Purn) Chairawan Kadarsyah Kadirussalam Nusyirwan merupakan purnawirawan TNI AD yang saat berdinas banyak ditugaskan di bidang intelijen. Chairawan, yang merupakan lulusan Akademi Militer Magelang pada tahun 1980, juga terlibat dalam berbagai operasi, termasuk di Aceh dan Timor-Timur. Semasa Presiden Prabowo menjabat Menteri Pertahanan, Chairawan bertugas sebagai Asisten Khusus IV Menteri Pertahanan.

Dalam bukunya, Kepemimpinan Militer 2, Presiden menuliskan nama-nama juniornya yang berinteraksi dekat dengan dirinya. Prabowo mengaku banyak mendapatkan pelajaran dari mereka. Dari deretan nama itu, Chairawan salah satunya. Dia juga termasuk salah satu komandan Tim Mawar pada 1998.

Ada juga Letjen Kehormatan (Purn) Musa Bangun, purnawirawan TNI AD lulusan Akademi Militer tahun 1983. Musa Bangun, semasa berdinas sebagai prajurit TNI, pernah menduduki berbagai posisi strategis, di antaranya Danyonif Lintas Udara 328/Kostrad, Danbrigif 18/Trisula, Danrem 091/Aji Surya Natakesuma, dan Koordinator Staf Ahli KSAD.

Selepas pensiun dari TNI, Musa masuk partai dan menduduki beberapa posisi strategis sebagai komisaris utama salah satu BUMN produsen aluminium. Musa Bangun, juga menjadi salah satu nama purnawirawan TNI, yang disebut oleh Prabowo dalam bukunya, Kepemimpinan Militer 2, terutama saat Presiden berefleksi mengenai kepemimpinan dari pengalaman-pengalaman melaksanakan tugas operasi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement