REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Sumber-sumber medis di rumah sakit Gaza melaporkan bahwa jumlah syuhada akibat tembakan Israel sejak Rabu dini hari mencapai 41 orang. Jumlah ini termasuk 18 orang pencari bantuan di berbagai wilayah di Jalur Gaza.
Otoritas Darurat dan Ambulans Gaza pada Rabu mengumumkan penemuan jenazah empat warga Palestina yang syahid ketika mencoba mencapai bantuan kemanusiaan di dekat persimpangan Netzarim di Jalur Gaza tengah.
Insiden ini terjadi di tengah kondisi kemanusiaan yang sangat buruk yang dihadapi penduduk Jalur Gaza, di tengah blokade yang sedang berlangsung dan kekurangan makanan dan bantuan dasar yang parah.
Dalam pernyataan hariannya, Kementerian Kesehatan di Gaza memberikan data baru mengenai jumlah korban tewas dan luka-luka dalam perang pemusnahan Israel yang sudah berlangsung hampir dua tahun melawan Jalur Gaza. Mereka mengatakan 138 orang tewas dan 771 lainnya terluka akibat tembakan penjajah Israel selama 24 jam terakhir.
Dia menambahkan, 87 orang tewas dan 570 pencari bantuan terluka akibat tembakan pendudukan Israel selama 24 jam terakhir. Hal ini membuat jumlah korban tewas akibat agresi Israel menjadi 61.158 orang syahid dan 151.442 orang luka-luka sejak 7 Oktober 2023.

Mengingat kampanye genosida dan kelaparan yang sedang berlangsung, Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menegaskan pada Rabu bahwa pembunuhan terus-menerus oleh Israel terhadap warga Palestina ketika mereka berusaha mencari makanan untuk keluarga mereka tidak dapat ditoleransi.
UNRWA mengatakan dalam sebuah postingan di akun badan PBB tersebut di platform X bahwa PBB telah memperingatkan selama berbulan-bulan mengenai konsekuensi yang terjadi di Gaza, dan bahwa warga Palestina saat ini kelaparan dan ditembak ketika mencoba mencari makanan untuk keluarga mereka.
Lembaga itu menekankan bahwa situasi ini tidak dapat berlanjut, dan keputusan politik harus diambil untuk membuka penyeberangan tanpa syarat, dan menekankan perlunya mengizinkan PBB dan mitranya untuk melaksanakan pekerjaan mereka.
Kantor Media Pemerintah di Gaza juga melaporkan Rabu pagi bahwa 20 warga Palestina syahid dan puluhan lainnya luka-luka ketika sebuah truk terbalik menimpa puluhan pencari bantuan yang kelaparan di Jalur Gaza tengah.

Kantor media pemerintah di Gaza mengatakan truk bantuan itu "terbalik setelah pasukan pendudukan memaksanya masuk melalui jalan yang tidak aman, yang menunjukkan tentara pendudukan Israel sengaja menargetkan warga sipil melalui jalur yang berbahaya dan mematikan."
Pada Selasa, 81 warga Palestina syahid akibat tembakan tentara Israel, termasuk 57 pencari bantuan yang kelaparan. Kelaparan mendorong ribuan orang ke titik bantuan setiap hari, yang mengakibatkan kematian, cedera, dan hilang.
Kelaparan warga Palestina di Gaza akibat blokade Israel dan perang pemusnahan telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, menurut laporan lokal dan internasional. Kematian akibat kekurangan gizi dan dehidrasi telah meningkat, dengan jumlah total korban jiwa mencapai 189 orang, termasuk 95 anak-anak, menurut sumber medis di Jalur Gaza.