Jumat 01 Aug 2025 20:53 WIB

Proposal Liverpool Sebesar Rp2,6 triliun untuk Boyong Alexander Isak Ditolak Newcastle

Newcastle tak mau melepas Isak jika belum mendapatkan pengganti.

Penyerang Newcastle United Alexander Isak.
Foto: Richard Sellers/PA via AP
Penyerang Newcastle United Alexander Isak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Liverpool telah mengajukan penawaran pertama kepada Newcastle United untuk memboyong Alexander Isak sebesar 120 juta poundsterling (sekitar Rp2,6 triliun). Sayangnya, proposal ini telah ditolak oleh Newcastle United, menurut laporan jurnalis The Athletic, David Ornstein.

"Newcastle menolak tawaran resmi Liverpool untuk Alexander Isak. Pendekatan awal informal - sekarang tawaran #LFC tegas & ditolak," tulis Ornstein, dikutip dari akun resmi X miliknya, Jumat (1/8/2025).

Baca Juga

Ornstein mengungkapkan, Newcastle mencoba mengikat Isak dengan kontrak baru dengan detail yang lebih baik. Namun striker asal Swedia itu belum mengubah pendiriannya untuk pindah.

"#NUFC mengusulkan kontrak baru dengan klausul pelepasan 2026 + rekan-rekan senior mendesak pemain 25 tahun itu untuk bertahan tetapi dia ingin pindah," lanjut Ornstein.

Sementara itu, jurnalis asal Italia Fabrizio Romano, mengatakan The Magpies tak akan melepas pemain bintangnya itu sebelum mereka menemukan penggantinya.

"Newcastle menolak karena mereka tidak akan membuka pintu setidaknya sampai menemukan pengganti... dan itu belum pasti, pada tahap ini," tulis Romano melalui akun X resminya.

"Isak menegaskan keinginannya yang jelas untuk bergabung dengan Liverpool kepada Newcastle," lanjut dia.

Sebelumnya, Sky Sports mengabarkan Isak telah menyetujui kontrak berdurasi lima tahun dengan The Reds. Di sisi lain, Newcastle kabarnya tidak akan melepas Isak kurang dari 150 juta pound sterling (Rp3,28 triliun).

Musim panas ini, Liverpool sudah menghabiskan lebih 300 juta euro (Rp5,7 triliun) untuk mendatangkan enam pemain baru, termasuk penyerang Prancis Hugo Ekitike dari Eintracht Frankfurt dan Florian Wirtz dari Bayer Leverkusen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement