Rabu 30 Jul 2025 10:39 WIB

Ancang-Ancang Negara Barat Akui Kemerdekaan Palestina

Sidang Majelis Umum PBB pada September jadi momentum pengakuan Negara Palestina.

Pandangan umum lingkungan Palestina di Silwan di Yerusalem timur. (ilustrasi)
Foto: AP/Mahmoud Illean
Pandangan umum lingkungan Palestina di Silwan di Yerusalem timur. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Sekelompok negara, termasuk Kanada, Australia, dan Selandia Baru telah menyatakan bahwa mereka berniat untuk mengakui Negara Palestina, bergabung dengan Prancis dan negara Barat lainnya yang telah lebih dulu menyatakan sikap. Menteri luar negeri dari 15 negara pada Selasa (29/7/2025) seperti dilaporkan the National, mengeluarkan pernyataan bersama dalam sebuah konferensi di PBB, yang mendorong terwujudnya solusi dua-negara untuk konflik Israel-Palestina.

Negara lain yang tergabung dalam negara itu termasuk Andorra, Malta, Islandia, Portugal, San Marino dan Finlandia. Slovenia, Spanyol, Irlandia, Portugal, dan Norwegia sebelumnya sudah mengakui Palestina tapi ikut dalam pernyataan bersama untuk mengekspresikan komitmen mereka terhadap solusi dua-negara. 

Baca Juga

"Kami sudah mengakui, telah mengekspresikan atau mengekspresikan keinginan atau menimbang secara positif bahwa negara kami mengakui Negara Palestina," demikian peryataan resmi para menteri.

Para menteri luar negeri itu juga mengundang semua negara yang belum, untuk juga bergabung dalam seruan ini. Mereka juga mengekspresikan "determinasi untuk merencanakan sebuah pembangunan untuk 'hari selanjutnya' di Gaza yang menjamin rekonstruksi Gaza, pelucutan senjata dan pengecualian Hamas dari pemerintahan Palestina".

Perdana Menteri Malta, Robert Abela mengatakan, bahwa negaranya akan mengakui Negara Palestina di Sidang Majelis Umum PBB pada September. "Posisi kami merefleksikan komitmen atas upaya sebuah perdamaian yang panjang di Timur Tengah," ujar Abela lewat unggahannya di Facebook. 

 
photo
Dalam foto file 11 Februari 2020 ini, Presiden Palestina Mahmoud Abbas memegang peta saat dia berbicara selama pertemuan Dewan Keamanan di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dalam tiga dekade upaya perdamaian yang gagal, harapan Palestina untuk negara merdeka di wilayah yang direbut Israel dalam perang 1967 tidak pernah tampak begitu suram. Tetapi tidak ada indikasi kepemimpinan mereka yang menua akan mengubah arah. Abbas tetap berkomitmen pada strategi yang sama yang telah dia lakukan selama beberapa dekade - mencari dukungan internasional untuk menekan Israel agar menyetujui sebuah negara Palestina di Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur. - (AP Photo/Seth Wenig, File)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement