Sabtu 26 Jul 2025 18:26 WIB

Thailand Evakuasi 60 Ribu Warga Akibat Bentrokan dengan Kamboja

Ketegangan Thailand dan Kamboja meningkat jadi konflik bersenjata sejak 24 Juli.

Warga melihat kondisi rumah sakit Phanom Dong Rak di Thailand rusak setelah Kamboja menembakkan peluru artileri ke Provinsi Surin, Thailand, Kamis (24/7/2025).
Foto: AP Photo/Sunny Chittawil
Warga melihat kondisi rumah sakit Phanom Dong Rak di Thailand rusak setelah Kamboja menembakkan peluru artileri ke Provinsi Surin, Thailand, Kamis (24/7/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Lebih dari 60.000 orang telah dievakuasi di Thailand menyusul bentrokan perbatasan yang semakin intensif dengan Kamboja, Jumat (25/7/2025). Tentara Kerajaan Thailand memimpin upaya evakuasi dan bantuan di 14 distrik di empat provinsi.

Asisten Juru Bicara Tentara Kerajaan Thailand, Mayor Jutaphat Prembanyat, mengonfirmasi pihak kerajaan bekerja sama dengan otoritas setempat untuk mengevakuasi penduduk dari zona konflik di sepanjang perbatasan Thailand-Kamboja. Hal itu menyusul serangan artileri berat oleh pasukan Kamboja ke wilayah Thailand, yang berdampak pada sebagian provinsi Buriram, Surin, Sisaket, dan Ubon Ratchathani, dengan wilayah sipil, termasuk rumah dan rumah sakit, dilaporkan terdampak.

Baca Juga

Hingga Jumat, 63.446 orang telah dievakuasi dari daerah terdampak untuk memastikan keselamatan mereka. Mereka terdiri dari 4.813 orang dari Buriram, 21.646 orang dari Surin, 26.511 orang dari Sisaket, dan 10.476 orang dari Ubon Ratchathani.

Tentara Kerajaan Thailand telah mendirikan enam dapur umum kerajaan dan mengerahkan dua dapur lapangan bergerak untuk menyediakan makanan bagi para pengungsi.

Selain itu, Lingkaran Militer ke-22, berkoordinasi dengan Provinsi Ubon Ratchathani, telah mengerahkan unit-unit sukarelawan untuk berpatroli dan melindungi properti warga yang dievakuasi, dengan tujuan meredakan kekhawatiran mereka tentang barang-barang pribadi, seperti dikutip dari TNA-OANA.

Korban jiwa...

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement