REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah kapal pesiar yang membawa wisatawan Israel terpaksa dialihkan ke Siprus setelah ditolak masuk dari Pulau Syros di Yunani. Warga lokal menggelar protes di dermaga terkait perang Gaza.
Seperti dilaporkan the Guardian, sekitar 1.600 penumpang Israel di atas kapal Crown Iris dicegah turun di tengah kekhawatiran akan keselamatan ketika lebih dari 300 demonstran di pulau Cycladic tersebut menyatakan dengan jelas bahwa mereka tidak diterima atas perilaku Israel dalam perang terhadap warga Palestina di Gaza. Sebuah spanduk besar bertuliskan "Hentikan Genosida" dikibarkan tinggi-tinggi di samping bendera Palestina.
Sebuah pernyataan dari para demonstran juga mempermasalahkan hubungan ekonomi, teknologi, dan militer Yunani yang semakin erat dengan Israel.
"Sebagai penduduk Syros, tetapi lebih sebagai manusia, kami mengambil tindakan yang kami harap akan berkontribusi untuk menghentikan kehancuran akibat perang genosida yang terjadi di lingkungan kami," demikian pernyataan tersebut.
Beberapa penumpang di kapal bereaksi dengan mengibarkan bendera Israel dan meneriakkan slogan-slogan patriotik. Demikian dilaporkan saksi di lokasi.
Mengonfirmasi insiden tersebut, Mano Maritime, perusahaan pelayaran Israel yang mengoperasikan kapal tersebut, mengatakan, para wisatawan mendapat penolakan dari pendukung Palestina.
"Kapal tiba di Syros, menghadapi demonstrasi oleh pendukung pro-Palestina, dan penumpang terjebak di kapal tanpa izin untuk turun," ujarnya.
View this post on Instagram