REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah RI mematok target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Pada saat bersamaan, krisis geopolitik, perang dagang, hingga kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) menjadi tantangan di tengah target pertumbuhan ekonomi.
Pengusaha nasional Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan, Indonesia memiliki sektor ekonomi unggulan yang bisa diandalkan dalam menjawab tantangan eksternal. Sektor tersebut bernama ekonomi kreatif (ekraf).
Sektor ekraf telah teruji menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional. "Ekonomi kreatif adalah sektor yang tumbuh paling cepat, inklusif, dan tangguh. Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhannya dua kali lipat lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Sandiaga dalam siaran pers di Jakarta pada Rabu (9/7/2025).
Sandiaga menjadi pembicara diskusi bertajuk 'Inovasi dan Kolaborasi Strategis antara Pemerintah, Akademisi, dan Sektor Swasta untuk Mempercepat dan Meraih Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen' di University College London (UCL), Inggris, Ahad (6/7/2025). Sejak tak lagi berada di pemerintahan, Sandiaga kini memiliki waktu yang tak terbatas berdiskusi dengan sejumlah elemen masyarakat.
Menurut Sandiaga, sektor ekraf bisa diandalkan pemerintah RI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Dia menyampaikan, berdasarkan data Kemenparekraf 2025, sektor itu telah menyumbang lebih dari Rp 1.500 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB).