Senin 07 Jul 2025 10:23 WIB

Skema 3+1 Diperkuat Sertifikasi Cisco, UNM Siapkan Mahasiswa Masuk Industri Digital

Sertifikasi menjadi bekal penting bagi mahasiswa memasuki dunia kerja.

Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Nusa Mandiri bekerja sama dengan Fakultas Teknologi Informasi (FTI) menyelenggarakan kegiatan Pembekalan Sertifikasi Kompetensi Cisco Networking Academy, Sabtu (21/6/2025).
Foto: unm
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Nusa Mandiri bekerja sama dengan Fakultas Teknologi Informasi (FTI) menyelenggarakan kegiatan Pembekalan Sertifikasi Kompetensi Cisco Networking Academy, Sabtu (21/6/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Nusa Mandiri bekerja sama dengan Fakultas Teknologi Informasi (FTI) menyelenggarakan kegiatan Pembekalan Sertifikasi Kompetensi Cisco Networking Academy, Sabtu (21/6/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari persiapan menyambut uji sertifikasi resmi dari LSP Universitas Nusa Mandiri (UNM) yang diharapkan menjadi bekal penting bagi mahasiswa memasuki dunia kerja berbasis teknologi.

Sebagai bagian dari ekosistem UNM yang dikenal berbasis Kampus Digital Bisnis, kegiatan ini mengusung dua skema unggulan: DevNet Associate dan Cisco Network Security, yang saat ini sangat relevan dengan perkembangan kebutuhan industri digital dan keamanan siber.

Acara menghadirkan narasumber Herman Kuswanto, yang memaparkan secara komprehensif mengenai pentingnya pemahaman jaringan dan keamanan informasi di era digital saat ini.

“DevNet Associate dan Network Security bukan lagi sekadar materi tambahan, tapi sudah menjadi kebutuhan utama di era transformasi digital. Mahasiswa harus paham arsitektur jaringan sekaligus mampu menjaga sistem dari ancaman siber yang terus berkembang,” kata Herman saat memotivasi peserta.

Pembekalan ini tidak hanya fokus pada aspek teknis, tetapi juga menumbuhkan kesiapan mental dan orientasi karier mahasiswa. Salah satu peserta, Ardiansyah Putra dari Program Studi Informatika, mengaku kegiatan ini membuka wawasannya terhadap dunia profesional.

“Jujur, ini bukan sekadar pembekalan. Ini membuka mata saya bahwa dunia jaringan itu kompleks, menantang, dan sangat menarik. Materinya sangat berguna dan aplikatif,” kata dia.

Sidik, Direktur LSP Nusa Mandiri, menyampaikan bahwa sertifikasi ini merupakan bagian dari strategi untuk membekali mahasiswa dengan kompetensi kerja yang terstandar industri.

“Sertifikasi bukan hanya tentang nilai tambah, tetapi juga tentang kesiapan menghadapi realitas kerja. Kami di LSP Nusa Mandiri berkomitmen mendampingi mahasiswa agar mampu bersaing secara profesional dan bersertifikasi secara resmi sesuai bidangnya,” ucapnya.

Komitmen ini sejalan dengan semangat Internship Experience Program (IEP) atau dikenal dengan skema 3+1, program unggulan UNM yang memberi kesempatan emas bagi mahasiswa untuk menempuh pendidikan selama tiga tahun di kampus dan menjalani satu tahun magang profesional di perusahaan nasional maupun multinasional. Program ini menjadi salah satu bentuk nyata penguatan kesiapan karier mahasiswa.

“Dengan penyelenggaraan kegiatan ini, UNM kembali menegaskan perannya sebagai Kampus Digital Bisnis yang terus berinovasi dalam pendidikan vokasional dan pengembangan karier. Melalui kolaborasi strategis dan pelatihan berbasis sertifikasi industri, mahasiswa dipersiapkan untuk menjadi lulusan yang tangguh, adaptif, dan berdaya saing di era digital,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement