REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ahli forensik dari Universitas Mataram dokter Arfi Syamsun membeberkan penyebab kematian Brigadir Nurhadi alias MN yang perkaranya kini berjalan di tahap penyidikan Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat.
Arfi Syamsun mengungkapkan hal tersebut berdasarkan hasil autopsi dari ekshumasi jenazah Brigadir MN dalam konferensi pers bersama tim Polda NTB di Mataram, Jumat. "Bentuknya (luka) banyak. Ada luka lecet gerus, luka memar, dan robek," kata Dr. dr. Arfi Syamsun.
Luka itu ditemukan pada bagian kepala, tengkuk, punggung, dan kaki bagian kiri korban. Untuk luka memar atau resapan darah ditemukan pada bagian depan dan belakang kepala korban.
Tim forensik yang melakukan autopsi jenazah Brigadir MN di dekat pemakamannya di wilayah Narmada, Kabupaten Lombok Barat tersebut, juga menemukan adanya patah tulang lidah.
"Kalau tulang lidah yang mengalami patah, maka lebih dari 80 persen penyebabnya karena pencekikan atau penekanan pada area leher," ujarnya.