Jumat 04 Jul 2025 14:58 WIB

Beredar Video Kontraktor AS Bersorak Usai Tembaki Warga Gaza Kelaparan

Video penembakan yang beredar di dunia maya itu telah memicu kemarahan publik

Warga Palestina membawa karung makanan dan bantuan kemanusiaan yang diturunkan dari konvoi truk menuju Kota Gaza, di Jalur Gaza utara, Ahad, 22 Juni 2025.
Foto: AP Photo/Jehad Alshrafi
Warga Palestina membawa karung makanan dan bantuan kemanusiaan yang diturunkan dari konvoi truk menuju Kota Gaza, di Jalur Gaza utara, Ahad, 22 Juni 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Laporan Associated Press (AP) terbaru merinci bagaimana kontraktor keamanan Amerika yang menjaga lokasi distribusi bantuan warga Gaza telah menggunakan amunisi aktif, granat kejut, dan semprotan merica terhadap warga Palestina yang kelaparan. 

Laporan itu dibuat didasarkan pada kesaksian dari dua kontraktor Amerika, video, pesan internal, dan analisis audio forensik. Kedua whistleblower (pembocor) tersebut mengatakan bahwa mereka mau mengungkap kasus ini karena ada praktik berbahaya dan tidak bertanggung jawab di lokasi yang dikelola oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), organisasi kontroversial didukung AS dan Israel.

Baca Juga

Reaksi dunia maya terhadap laporan tersebut cepat, dengan ratusan orang mengecam kontraktor militer swasta dan pusat distribusi.

"Penjahat bayaran AS... GHF dan gengnya adalah mesin pembunuh dengan pakaian 'kemanusiaan'", tulis seorang pengguna X dilansir Middle East Eye.

Pengguna X lainnya menyebut operasi GHF hanya 'tipuan' yang menutupi agenda kejam. Beberapa orang mengutip keterangan kantor berita tersebut tentang audio dari satu video.

"Pada saat itu, rentetan tembakan meletus di dekat lokasi, sedikitnya 15 tembakan. 'Whoo! Whoo!' (siapa-siapa) teriak seorang kontraktor. 'Saya rasa Anda mengenai satu orang', kata salah seorang. Kemudian terdengar teriakan: 'Hell Yeah, Boy!"

Meskipun klip tersebut tidak menunjukkan siapa yang menembak, atau ke mana tembakan diarahkan, kontraktor yang berbicara kepada AP mengatakan bahwa koleganya menembak ke arah warga Palestina di titik bantuan. Mereka melihat seorang pria di arah itu jatuh ke tanah.

Sementara beberapa pengguna memuji kantor berita tersebut atas laporannya, yang lain menyatakan frustrasi dengan waktu laporannya, yang menurut mereka datang terlambat.

"Ya terima kasih AP, lima minggu kemudian dan 600 orang tewas kemudian #beritaterkini", seorang pengguna memposting.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement