Kamis 03 Jul 2025 19:22 WIB

NIC dan Program IEP 3+1 Bikin Mahasiswa UNM Siap Siap Bawa Dampak Nyata

Melalui kolaborasi NIC dan IEP, mahasiswa UNM berpeluang tumbuh sebagai inovator.

Inovator muda (ilustrasi)
Foto: UNM
Inovator muda (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menjadi mahasiswa yang berdampak bukan hanya soal berprestasi di ruang kelas, tetapi juga menciptakan perubahan nyata yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Untuk itu, Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis terus mendorong mahasiswanya agar tak hanya unggul dalam teori, tetapi juga berani berinovasi.

Salah satu unit strategis yang menjadi motor penggerak inovasi mahasiswa adalah Nusa Mandiri Innovation Center (NIC). NIC menjadi wadah mahasiswa UNM dalam mengembangkan ide kreatif, menciptakan solusi berbasis teknologi, dan menjawab tantangan riil di masyarakat.

“NIC hadir untuk mendampingi mahasiswa agar berani berinovasi dan menciptakan solusi kreatif. Dengan begitu, mereka bukan hanya berprestasi secara akademik, tetapi juga mampu memberi dampak untuk masyarakat,” ujar Fitra Septia Nugraha, Kepala NIC, Kamis (3/7/2025).

UNM juga memiliki program unggulan bernama Internship Experience Program (IEP) atau skema 3+1, yang memungkinkan mahasiswa kuliah selama tiga tahun di kampus dan menjalani satu tahun penuh magang profesional di perusahaan-perusahaan ternama, baik nasional maupun multinasional. Skema ini menjadi jembatan strategis bagi mahasiswa untuk langsung terjun ke dunia industri dan mengaplikasikan inovasi mereka dalam situasi nyata.

Melalui sinergi antara pembinaan inovasi dari NIC dan pengalaman lapangan dari program IEP, mahasiswa UNM memiliki peluang besar untuk tumbuh sebagai inovator sekaligus profesional yang siap bersaing di era digital.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement