REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prawira Bandung tak punya pilihan selain menang jika ingin bertahan di playoff IBL. Caranya, Yudha Saputera dkk harus menaklukkan Satria Muda Pertamina di Britama Arena, Jakarta Utara, Sabtu (28/6/2025) ini.
Dengan format playoff the best of three, Prawira sudah kehilangan gim pertama saat menjadi tuan rumah. Prawira bertekuk lutut 69-76 dari tamunya di GOR C'tra Prawira Arena, Kamis (26/6/2025) malam. Ini artinya Prawira akan tersingkir jika kalah lagi, sementara Satria Muda akan lolos ke final four.
Pelatih Prawira David Singleton meminta para pemainnya memaksimalkan setiap tembakan dalam pertandingan kedua ini. Menurut dia, salah satu faktor kekalahan pada gim pertama lalu, pasukannya kurang memaksimalkan tembakan, khususnya dalam lemparan bebas (free throw).
"Pada akhirnya, kami tidak bisa membuat poin karena melewatkan kesempatan mencetak angka dari 14 kali free throw," kata Singleton dalam laman klub yang dikutip di Jakarta, Jumat (27/6/2025).
Coach Dave juga menyoroti ketajaman para pemainnya, yang dinilai tidak cukup bagus dalam melakukan tembakan dua dan tiga angka. Tercatat, saat kalah dalam gim terakhir, Prawira mencatatkan 36 persen dalam akurasi dua poin dan hanya 18 persen pada lemparan tiga angka.
"Jika saja bisa menemukan cara untuk membuat poin dengan lebih baik lewat free throw, lemparan tiga poin, dan lay up, kami punya 100 persen peluang. Jadi saya akan mendorong para pemain untuk tetap percaya hal itu," ujar pria yang juga menjadi pelatih kepala tim nasional (timnas) bola basket senior putra Indonesia itu.
Pelatih asal Amerika Serikat (AS) tersebut menambahkan, Prawira akan bekerja lebih keras untuk bisa membalikkan keadaan dan memaksa lawannya melakoni gim ketiga playoff. Ia meyakini, kekalahan sebelumnya hanya karena kurang beruntung. Sebab, Prawira dinilainya cukup tangguh menjaga pertahanan.