Senin 23 Jun 2025 12:22 WIB

Iran Eksekusi Mati Agen Mossad Israel di Dalam Negeri

MS dinyatakan bersalah dan terbukti bekerja untuk Mossad, badan intelijen Israel.

Warga Pakistan menyaksikan saluran berita yang menyiarkan laporan tentang serangan Israel terhadap Iran, di Peshawar, Pakistan, Jumat, 13 Juni 2025.
Foto: AP Muhammad Sajjad
Warga Pakistan menyaksikan saluran berita yang menyiarkan laporan tentang serangan Israel terhadap Iran, di Peshawar, Pakistan, Jumat, 13 Juni 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran telah mengeksekusi seorang tahanan bernama Mohammadamin Shayesteh (MS). Ia dijatuhi hukuman mati usai dinyatakan bersalah karena terbukti bekerja untuk badan intelijen Israel, Mossad. Demikian laporan kantor berita semi-resmi Tasnim, pada Senin (23/6/2025).

MS ditangkap pada akhir tahun 2023. Saat itu, ia dideskripsikan sebagai "kepala tim siber" yang berafiliasi dengan Mossad, badan intelijen Israel.

Baca Juga

Eksekusi mati atas MS dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel, yang diperparah dengan keterlibatan Amerika Serikat (AS). Pada Sabtu (21/6/2025), Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa militer negaranya telah berhasil menyerang tiga titik fasilitas nuklir di Iran.

Teheran selama ini menuding Mossad sebagai dalang di balik sejumlah operasi sabotase dan pembunuhan ilmuwan di wilayah Iran. Karena itu, langkah eksekusi mati tersebut mencerminkan sikap tegas Iran dalam menghadapi infiltrasi intelijen asing, khususnya dari Israel.

Teheran memandang, Mossad selama ini didukung negara-negara Barat dalam menerapkan agenda-agenda destabilisasi di kawasan Timur Tengah.

Selama puluhan tahun bersitegang dengan Israel, Iran telah menangkap banyak orang atas dugaan keterkaitan dengan Mossad. Tak sedikit pula di antaranya yang dihukum mati oleh Republik Islam ini.

Dari berbagai kasus, mayoritasnya dituduh telah melakukan penyadapan, sabotase, dan upaya pembunuhan. Semuanya dikaitkan dengan tujuan melemahkan program nuklir Iran.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

sumber : Al Jazeera
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement