Selasa 17 Jun 2025 16:16 WIB

BNPB dan BMKG Apresiasi Langkah Cepat Gubernur Kalsel Mitigasi Musim Kemarau

Pemprov Kalsel mengajukan bantuan heli water bombing dan heli patroli.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel Bambang Dedi M menyerahkan surat Gubernur Kalsel perihal usulan bantuan OMC kepada Direktur Operasional Modifikasi Cuaca BMKG Budi Harsoyo, didampingi Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca Edison Kurniawan, Selasa (17/6/2025).
Foto: pemprov kalsel
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel Bambang Dedi M menyerahkan surat Gubernur Kalsel perihal usulan bantuan OMC kepada Direktur Operasional Modifikasi Cuaca BMKG Budi Harsoyo, didampingi Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca Edison Kurniawan, Selasa (17/6/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan apresiasi atas langkah Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H Muhidin dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi dampak musim kemarau dan kekeringan di provinsi setempat.

Hal tersebut diutarakan Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB, Agus Riyanto melalui Kepala Subdirektorat Dukungan Pengerahan Logistik dan Peralatan, Prastato Hendarsanto, saat menerima surat usulan perihal bantuan heli water bombing dan heli patroli.

Surat usulan bantuan lima heli water bombing dan dua heli patroli diserahkan

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi, didampingi Kasubid Pencegahan Suriansyah di Kantor BNPB, Jakarta, Senin (16/6/2025).

Prastato mengatakan, dukungan infrastruktur stategis dari pemerintah untuk mitigasi bencana dampak kemarau dan kekeringan seperti kabut asap di daerah akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sangat penting. Sebab, bencana kabut asap akibat karhutla berdampak signifikan bagi semua sektor kehidupan, terutama kesehatan dan perekonomian.

Menurut Prastato, semua aktivitas masyarakat akan mengalami gangguan jika kebakaran hutan dan lahan tidak dikendalikan secara masif. "Mitigasi dengan penanganan konvensional melalui jalur darat tidak cukup efektif bila tidak melalui cara lain, salah satunya melalui jalur udara dengan bantuan heli," kata dia.

Prastato menuturkan langkah Gubernur Kalsel mengusulkan bantuan operasional heli jika terjadi dampak meluas akibat karhutla merupakan sebuah langkah konkret kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana karhutla. Hal ini seiring perubahan musim hujan ke musim kemarau yang diperkirakan akan mengalami puncak di Agustus 2025.

photo
Gubernur Kalsel Muhyidin. - (pemprov kalsel)

Mitigasi Musim Kemarau

Ia menyebut meski Kalsel belum menetapkan status darurat namun langkah tersebut patut diapresiasi karena pemerintah daerah sudah mempersiapkan secara dini. Salah satunya regulasi usulan bantuan heli.

Prastato menyarankan meski potensi hujan di Kalsel masih terjadi namun karena memasuki musim kemarau penting dilakukan operasi modifikasi cuaca (OMC).

"Langkah ini sangat penting untuk meninggikan tingkat permukaan air pada sumber air yang masih tersedia seperti bendungan, saluran irigasi sekunder. pintu pintu irigasi dan embung," kata dia.

Prastato mengingatkan, OMC tidak akan efektif bila dilakukan pada saat puncak kemarau. Pasalnya pertumbuhan awan pada saat itu sudah sangat minim bahkan berpotensi terjadi kegagalan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement