REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Program Studi Perhotelan Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Yogyakarta melakukan kunjungan benchmarking ke Management and Science University (MSU), Malaysia, pada Rabu (15/5/2025).
Kegiatan ini untuk memperluas wawasan akademik serta memperkuat jaringan internasional dalam pengembangan pendidikan vokasi perhotelan.
Rombongan dipimpin Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UBSI, Dr Ani Wijayanti, dan disambut secara resmi oleh Prof Dr Indang Ariati Ariffin, Vice President for International Affairs MSU, di kampus utama Shah Alam.
Dalam kegiatan benchmarking ini, UBSI yang dikenal sebagai Kampus Digital Kreatif mempelajari berbagai aspek penting, mulai dari kurikulum berbasis industri, metode pembelajaran praktis, hingga strategi internasionalisasi kampus.
Kunjungan juga mencakup tur ke laboratorium perhotelan, sesi diskusi dengan dosen pengampu mata kuliah praktik, serta pertukaran informasi mengenai program magang internasional.
“Benchmarking ini memberi kami wawasan baru untuk pengembangan kurikulum dan peningkatan kompetensi mahasiswa. Kami sangat mengapresiasi kesempatan belajar dari MSU yang telah diakui secara internasional di bidang hospitality,” ujar Ani Wijayanti.
Selain itu, ia mempresentasikan hasil penelitian bertema Community-Based Tourism (CBT) yang berfokus di wilayah Yogyakarta. Kegiatan ini turut diikuti Emmita Devi Hari Putri, Ketua Program Studi Perhotelan UBSI Kampus Kota Yogyakarta, dan Eka Dyah Setyaningsih, Ketua Program Studi Manajemen.
Perwakilan MSU, Dr Mohd Hairilnizam Ibrahim, Regional Manager Global Affairs Office dan dosen di International Medical School, menyambut hangat kedatangan UBSI dan berharap kerja sama antara kedua institusi terus berlanjut melalui program pertukaran mahasiswa, kolaborasi riset, serta pelatihan bersama.
Wakil Rektor I UBSI, Diah Puspitasari yang dikutip Sabtu (14/6/2025), menyampaikan benchmarking ini diharapkan menjadi pijakan penting untuk meningkatkan kualitas lulusan, khususnya dalam menghadapi persaingan global di sektor perhotelan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika