REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan layanan di Sentra Terpadu atau Sentra yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemensos tetap berjalan selama periode libur Idul Adha 1446 Hijriah/2025 Masehi.
"Kita tegaskan dengan semangat Idul Adha 1446 Hijriah ini, sebagai umat Muslim kita berbagi, peduli kepada sesama, dalam hal ini termasuk kepada penerima manfaat sebagaimana dalam klaster 12 PAS (Penerima Atensi Sosial)," ujar Kepala Sentra Meohai Kendari Iman Imaduddin Hamdan dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Dia memastikan selama cuti bersama Hari Raya Idul Adha, Sentra Meohai Kendari tetap melakukan layanan seperti biasanya. Iman menegaskan pelayanan yang diberikan Sentra tetap berjalan selama libur Idul Adha.
"Jangan sampai pelayanan itu terputus, gara-gara adanya cuti bersama," ujarnya.
Bentuk pelayanan itu tergambar salah satunya pada pelayanan residensial. Sentra Meohai Kendari saat ini melayani 41 penerima manfaat residensial yang terdiri atas klaster anak, lansia, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan. Kegiatan-kegiatan seperti permakanan, pelayanan kesehatan, pelatihan vokasional masih terus dilaksanakan meskipun sedang libur.
Penerima manfaat residensial juga ikut terlibat pada kegiatan Idul Adha, seperti kegiatan takbiran dan pemotongan hewan kurban yaitu satu ekor sapi.
Untuk mengantisipasi situasi darurat, Sentra Meohai Kendari memberlakukan jadwal piket bagi petugas kesehatan dan keamanan selama 24 jam. Selain itu, terdapat juga pembina asrama yang siap mendampingi penerima manfaat residensial.
Iman menambahkan bahwa agenda persiapan Sekolah Rakyat juga masih terus berjalan pada hari libur.
"Kebetulan tahapannya pada saat ini adalah home visit calon siswa, kami mengerahkan seluruh kekuatan yang ada, SDM yang ada di Sentra, termasuk kolaborasi dengan pilar-pilar yang ada di Kota Kendari," tuturnya.
Hal ini semakin memperjelas bahwa persiapan penyelenggaraan Sekolah Rakyat tetap menjadi prioritas meski dalam kondisi libur sekalipun.
Sementara itu, Sentra Wyataguna Bandung juga tetap beroperasi meskipun sedang libur.
"Selama empat hari libur ini, kita tetap upayakan ada aktivitas yang melibatkan teman-teman penerima manfaat," kata Penyuluh Sosial Sentra Wyataguna Bandung Dian Dwi Nuraini.
Sebanyak 55 penerima manfaat residensial dari klaster anak, lansia, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan di Wyataguna tetap menjalankan aktivitas kesehariannya. Aktivitas tersebut seperti makan, mencuci, membersihkan lingkungan sekitar, dan kegiatan vokasional seperti beternak dan berkebun.
Dian menjelaskan kegiatan-kegiatan di Sentra tetap didampingi selama 24 jam oleh pembina asrama. Terdapat 9 gedung asrama aktif yang digunakan oleh penerima manfaat residensial dan masing-masing asrama terdapat satu orang pembina asrama.
Selain pembina asrama, petugas kesehatan di Wyataguna juga tetap bekerja sesuai jadwal piket yang telah diatur.
Pada perayaan Hari Raya Idul Adha di Wyataguna, penerima manfaat juga dilibatkan mulai dari kegiatan takbiran, shalat Idul Adha, hingga penyembelihan hewan kurban sebanyak dua sapi dan lima kambing.