Sabtu 07 Jun 2025 06:35 WIB

Kejagung Ungkap Sudah Kantongi 5 Vendor Kasus Chromebook Rp 9,9 Triliun di Kemendikbudristek

Jampidsus memastikan akan memeriksa para pihak dari vendor-vendor tersebut.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Mas Alamil Huda
Pelajar mengoperasikan laptop jenis chromebook buatan lokal bermerek Zyrex M432-2 di salah satu SMA di Jakarta, Selasa (3/6/2025). Laptop jenis chromebook yang merupakan pengadaan dari Kemendikbud Ristek tahun 2019-2023 tersebut masih digunakan sebagai alat cadangan untuk kebutuhan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) para pelajar. Meski demikian, alat tersebut dinilai masih belum dapat memenuhi kebutuhan pelajar dalam meningkatkan kompetensi digital seperti pelatihan desain hingga multimedia, mengingat kapasitas memory dan kualitas laptop jenis chromebook tersebut masih terbatas. Program digitaliasi pendidikan dengan pengadaan chromebook tersebut kini terseret dalam penyidikan yang dilakukan oleh Kejagung untuk ditelisik dugaan korupsi pengadaan chromebook dengan total anggaran mencapai Rp9,9 triliun sepanjang tahun 2019-2023.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pelajar mengoperasikan laptop jenis chromebook buatan lokal bermerek Zyrex M432-2 di salah satu SMA di Jakarta, Selasa (3/6/2025). Laptop jenis chromebook yang merupakan pengadaan dari Kemendikbud Ristek tahun 2019-2023 tersebut masih digunakan sebagai alat cadangan untuk kebutuhan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) para pelajar. Meski demikian, alat tersebut dinilai masih belum dapat memenuhi kebutuhan pelajar dalam meningkatkan kompetensi digital seperti pelatihan desain hingga multimedia, mengingat kapasitas memory dan kualitas laptop jenis chromebook tersebut masih terbatas. Program digitaliasi pendidikan dengan pengadaan chromebook tersebut kini terseret dalam penyidikan yang dilakukan oleh Kejagung untuk ditelisik dugaan korupsi pengadaan chromebook dengan total anggaran mencapai Rp9,9 triliun sepanjang tahun 2019-2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengusutan kasus dugaan korupsi program digitalisasi pendidikan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) 2019-2023 akan mendalami peran vendor-vendor yang menerima bancakan pengadaan laptop chromebook. Pengusutan yang dilakukan di Kejaksaan Agung (Kejagung) sudah mengantongi sedikitnya lima vendor perangkat keras telematika yang menerima pengadaan setotal Rp 9,9 triliun tersebut. 

Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar mengatakan penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) memastikan akan memeriksa para pihak dari vendor-vendor tersebut. “Vendor-vendor (pihak penjual) itu pasti ada. Kalau nggak salah ada lima yang sudah terungkap dalam penyidikan. Tetapi ini masih penyidikan umum,” kata Harli, Jumat (6/6/2025).

Baca Juga

Harli enggan mengungkap lima vendor tersebut. Pun dirinya belum mengetahui hasil penyidikan sementara tentang vendor-vendor tersebut, apakah pemiliknya ada sebagai, atau punya kepemilikan modal dari penyelenggara negara. Namun diketahui, proses pengadaan chromebook untuk digitalisasi pendidikan itu dilakukan dengan persekongkolan jahat untuk memperkaya diri sendiri.

Saat mengumumkan kasus dugaan korupsi di Kemendikbudristek ini ke level penyidikan, Senin (26/5/2025) lalu, Harli pernah menyampaikan permufakatan jahat itu berupa pengarahan kepada pihak-pihak tertentu dalam pengadaan. Namun Harli memastikan dalam pengusutan, tim penyidikan pastinya akan mengetahui apakah ada kaitannya vendor-vendor tersebut dengan penyelenggara negara di Kemendikbudristek ataupun di kementerian-kementerian lain.

“Nanti pastinya juga (vendor-vendor) tersebut akan diminta keterangannya oleh penyidik,” ujar Harli. 

Informasi yang diterima Republika dari hasil pengusutan sementara, tim penyidikan di Jampidsus sudah mengantongi lima vendor terkait program digitalisasi pendidikan dan pengadaan laptop chromebook tersebut. Lima vendor itu adalah perusahaan-perusahaan perangkat keras komputer, beserta software yang berbasis di Indonesia.

Di antaranya, PT Bangga Technology Indonesia atau Advan Digital. Perusahaan tersebut bergerak di bidang teknologi dan memproduksi berbagai macam perangkat keras seperti notebook, tablet digital, maupun smartphone, serta PC.

Berikutnya, adalah PT Evercoss Technology Indonesia atau Evercoss. Perusahaan tersebut bergerak di bidang barang-barang elektronik khusus kantor. Lalu ada PT Tera Data Indonusa atau Axioo, perusahaan yang memproduksi perangkat-perangkat keras berupa laptop, dan hardware khusus untuk PC, maupun komputer jinjing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement