Sabtu 31 May 2025 22:26 WIB

Coba Masuk Makkah, 3 WNI Ditemukan di Gurun Pasir Saudi, 1 Meninggal Dunia

Tiga WNI itu dibuang oleh taksi gelap di gurun pasir karena takut kena razia. 

Rep: Teguh Firmansyah, Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Gurun pasir (ilustrasi)
Foto: tangkapan layar Reuters/David Rouge
Gurun pasir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Tiga Warga Negara Indonesia (WNI) ditemukan oleh aparat keamanan Arab Saudi di area gurun wilayah Jumum, Makkah, dalam kondisi dehidrasi pada Selasa (27/1/2025). Tiga WNI  tersebut atas nama SM yang ditemukan telah meninggal dunia. Sementara dua WNI lainnya atas nama J dan S, berhasil diselamatkan.

Menurut Konjen RI di Jeddah Yusron B Ambary, almarhum SM sebelumnya bersama 10 WNI lain terkena razia oleh aparat kemanan Arab Saudi dan diusir ke kota Jeddah. SM yang tiba di Arab Saudi menggunakan Visa Ziarah Multiple, memutuskan kembali mencoba memasuki wilayah Makkah bersama J dan  S dengan taksi gelap melalui area gurun pasir. 

Baca Juga

"Dalam upayanya mencoba masuk kota Makkah secara ilegal tersebut, ketiga WNI tiba-tiba dipaksa untuk turun di tengah gurun oleh sopir taksi karena takut tertangkap patroli Aparat Keamanan Arab Saudi," ujar Yusron dalam keterangan di Makkah, Sabtu (31/1/2025). 

Ketiga WNI tersebut, lanjut Yusron, kemudian ditemukan oleh patroli Pesawat  Drone  Aparat Keamanan Arab Saudi. Saat ditemukan, SM sudah dalam keadaan meninggal dunia diduga kuat akibat dehidrasi. Sementara itu, Sdr. J dan Sdr. S dibawa Aparat Keamanan ke rumah sakit dan setelah menjalani perawatan kembali diusir ke Kota Jeddah . 

"Saat ini jenazah Alm. SM berada di rumah sakit di Makkah dan akan dilakukan proses visum. Pemakaman bagi jenazah Sdr. SM akan dilakukan setelah proses visum selesai, " jelas Yusron. 

KJRI Jeddah, kata ia, terus melakukan penanganan lebih lanjut terhadap jenazah SM dan telah berkoordinasi dengan keluarga bersangkutan yang berasal dari daerah Madura. 

KJRI Jeddah kembali mengimbau kepada seluruh WNI agar tidak terlibat dalam aktivitas haji non-prosedural, serta selalu mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku di Arab Saudi. "Marilah kita bijak dalam menyikapi perintah Allah untuk berhaji, jangan sampai Uang Hilang Haji Melayang."

Direktur Perlindungan WNI Kemenlu RI Judha Nugraha dalam keterangannya, Ahad (1/6/2025) mengatakan telah menjalin koordinasi dengan kepolisian wilayah Jumum. Kepolisian menyampaikan bahwa SM ditemukan pada 27 Mei 2025 lalu. 

  

Dia mengungkapkan, Kemenlu RI telah menghubungi keluarga almarhum untuk menyampaikan dukacita sekaligus menjelaskan kronologis penyebab kematian almarhum SM. "Dapat kami sampaikan bahwa saat ini jenazah almarhum masih ada di rumah sakit forensik untuk proses visum. Selanjutnya kami siap memberikan bantuan kepada pihak keluarga terkait dengan proses pemulasaraan sesuai dengan keinginan keluarga," ujarnya. 

 

Judha kembali mengimbau seluruh WNI yang ingin menunaikan ibadah haji agar dapat melaksanakan seluruh tata caranya sesuai prosedur berlaku di Saudi. "Pastikan memiliki visa haji yang valid dan telah mendaftar di aplikasi Nusuk. Dan kami sangat mengimbau agar kiranya tidak memaksakan diri untuk berangkat, untuk menunaikan ibadah haji, melalui cara-cara yang nonprosedural," kata Judha.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement