Sabtu 31 May 2025 15:32 WIB

Hamas Desak AS Beri Jaminan Serius untuk Akhiri Perang di Gaza

Rencana yang diajukan utusan AS Witkoff tidak memiliki jaminan yang dibutuhkan

Gudang di Kompleks RSI Beit Lahiya Gaza Utara yang beberapa hari lalu masih kokoh kini sudah rata dengan tanah.
Foto: Dok Istimewa
Gudang di Kompleks RSI Beit Lahiya Gaza Utara yang beberapa hari lalu masih kokoh kini sudah rata dengan tanah.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Juru bicara Hamas, Jihad Taha, mengatakan, kelompok-kelompok perlawanan Islam meminta mediator Amerika Serikat (AS), Steve Witkoff, untuk memberikan jaminan tertulis yang serius terkait penghentian perang Israel di Jalur Gaza. Taha mengatakan, Hamas dalam koordinasi dengan kelompok perlawanan lainnya, sedang meninjau dengan cermat proposal yang diajukan oleh Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff.

Menurut Pusat Informasi Palestina sebagaimana dilaporkan IRNA pada Sabtu (31/5/2025), Taha menyatakan bahwa rencana yang diajukan Witkoff tidak memiliki jaminan yang dibutuhkan dan gagal mengakomodasi banyak permintaan dari Hamas. Kendati demikian, ia menegaskan bahwa Hamas tetap mempertahankan sikap positif terhadap setiap inisiatif atau usulan yang dapat mengarah pada penghentian perang dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.

Baca Juga

Ia juga menekankan bahwa setiap kesepakatan harus mencakup gencatan senjata penuh serta penarikan total militer Israel dari Jalur Gaza. Namun, versi final dari rencana Witkoff tidak mencantumkan jaminan langsung maupun bertahap untuk penghentian perang.

Lebih lanjut, Taha menyerukan kepada organisasi-organisasi internasional untuk menyatakan status darurat guna menyelamatkan Gaza dari bencana kemanusiaan. Menurut kantor berita Wafa, perang Israel di Gaza telah mengakibatkan 54.321 orang meninggal dan 123.770 lainnya terluka, sejak 7 Oktober 2023.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement