Selasa 27 May 2025 10:43 WIB

PKB Apresiasi Pembangunan 1.000 Dapur MBG untuk Pesantren

Langkah ini menjadi titik tolak pemenuhan gizi bagi 4,3 juta santri se-Indonesia.

Sejumlah santri berjalan saat akan memasuki KMP Wicitra Dharma I di Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (20/3/2025).
Foto: ANTARA FOTO/Seno
Sejumlah santri berjalan saat akan memasuki KMP Wicitra Dharma I di Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (20/3/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR RI Syaiful Huda mengapresiasi peluncuran pembangunan 1.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pesantren untuk wilayah Jawa Timur. Langkah ini dinilai menjadi titik tolak pemenuhan gizi bagi 4,3 juta santri se-Indonesia.

“Kami memberikan apresiasi atas komitmen pemerintah dalam memastikan keterpenuhan gizi bagi jutaan santri yang belajar di berbagai pesantren di Jawa Timur. Kami berharap ini menjadi langkah awal bagi pembangunan dapur-dapur MBG pesantren di wilayah lain. Kami juga memberikan apresiasi khusus bagi Menko Pemberdayaan Masyarakat Gus Muhaimin Iskandar yang selalu memperjuangkan santri dan pesantren,” ujar Syaiful Huda dalam keterangannya, Selasa (27/5/2025).

Baca Juga

Untuk diketahui, Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar meluncurkan pembangunan 1.000 titik dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Pesantren Syaikhona Cholil, Bangkalan, Jawa Timur. 1.000 titik dapur ini bakal dibangun di 1.000 pesantren di wilayah Jawa Timur. Program ini melengkapi pembangunan dapur-dapur MBG untuk memenuhi kebutuhan gizi para peserta didik di Indonesia.

Huda mengatakan, pesantren selama ini menjadi salah satu pilar penting pendidikan di Indonesia. Jutaan alumni lembaga pendidikan tertua di Tanah Air telah banyak berkiprah mewarnai perjalanan Indonesia, baik sebelum, saat, dan sesudah merdeka.

“Ironisnya, dalam banyak catatan sejarah menunjukkan jika pesantren kerap dianggap sebagai lembaga pendidikan kelas dua. Dari ijazah yang tidak diakui, kurikulum yang dinilai berbeda, hingga bantuan sarana prasarana pendidikan yang diskriminatif,” katanya.

Pembangunan Dapur MBG, kata Huda, menjadi bukti kuat komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam mengarusutamakan pesantren untuk sejajar dengan lembaga pendidikan lain di Indonesia. Langkah ini penting karena secara faktual sedikitnya 4 juta peserta didik saat ini tengah menempuh pendidikan di 39.043 unit pesantren di Indonesia.

“Pembangunan 1.000 dapur MBG ini akan memberikan kepastian kecukupan gizi bagi para santri, sehingga mereka bisa belajar lebih baik lagi,” katanya.

Wakil Ketua Komisi V DPR RI ini meyakini jika pembangunan dapur MBG akan memberikan multiplier effect bagi masyarakat di sekitar pesantren. Menurutnya, selama ini pesantren selalu melibatkan masyarakat sekitar dalam pemenuhan kebutuhan dapur, baik terkait penyediaan beras, sayuran, ikan, hingga makanan pendukung lainnya.

“Kami yakin pembangunan 1.000 dapur MBG pesantren ini juga akan mengerakkan ekonomi masyarakat pesantren karena selama ini banyak pesantren yang tidak hanya menjadi pusat pendidikan tetapi juga pusat pemberdayaan masyarakat,” ujar Huda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement