Rabu 21 May 2025 16:55 WIB

Gerakan 7 Kebiasaan Anak Hebat, Mendikdasmen: Yang Paling Mendasar adalah Peran Keluarga

Mendikdasmen: Keluarga berperan sukseskan 7 kebiasaan anak hebat.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof Abdul Muti.
Foto: BPMI Setpres
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof Abdul Muti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan keluarga berperan penting dalam menyukseskan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat guna mendukung pencapaian Indonesia Emas 2045.

“Sekali lagi, peran keluarga menjadi sangat penting, bagaimana arti penting keluarga dalam pendidikan karakter termasuk dalam pembentukan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat itu,” kata Mendikdasmen Mu'ti secara daring dalam kegiatan Seminar Peran Orang Tua dalam Membentuk 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Jakarta pada Senin.

Baca Juga

Mendikdasmen Mu'ti menilai keluarga adalah inti dari pendidikan bagi anak sehingga sekolah hanyalah institusi pemerintah yang membantu keluarga dalam membentuk kepribadian anak masing-masing.

Adapun berkaitan dengan pembentukan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, kata dia, keluarga perlu memahami dua strategi pendekatan dalam pembentukan karakter anak yakni paradigma knowing dan paradigma doing.

Dalam proses penanaman sekaligus pembentukan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di dalam keluarga, Mendikdasmen Mu'ti menerangkan pendekatan yang sebaiknya dipilih orang tua ialah paradigma doing.

“Dalam kaitan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, kami memang menekankan pada aspek doing, bagaimana anak-anak itu terbiasa melakukan sesuatu. Kebiasaan itu bisa dimulai dari pembiasaan, tanpa selalu mengetahui alasannya,” imbuh Mendikdasmen.

Mu’ti mengatakan pembiasaan/habituasi akan membentuk kebiasaan yang pada gilirannya akan membentuk karakter dan terakumulasi hingga membentuk kepribadian anak.

Anak-anak yang berhasil memiliki kepribadian yang baik, lanjutnya, jelas berpengaruh signifikan terhadap pembentukan adab dan peradaban Indonesia pada kemudian hari.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement