Selasa 13 May 2025 08:44 WIB

10 Hari Operasi, 504 Orang Pelaku Premanisme di Jabar Ditangkap

Mereka yang diamankan sebagian diproses hukum dan sebagian lagi dibina.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Mas Alamil Huda
Sejumlah tersangka dihadirkan saat konferensi pers operasi pemberantasan premanisme di Polres Cimahi, Kota Cimahi, Jawa Barat, Jumat (9/5/2025). Polres Cimahi menangkap 114 preman dan menetapkan enam tersangka dalam operasi pemberantasan premanisme yang digelar di 21 titik di Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat.
Foto: ANTARA FOTO/Abdan Syakura
Sejumlah tersangka dihadirkan saat konferensi pers operasi pemberantasan premanisme di Polres Cimahi, Kota Cimahi, Jawa Barat, Jumat (9/5/2025). Polres Cimahi menangkap 114 preman dan menetapkan enam tersangka dalam operasi pemberantasan premanisme yang digelar di 21 titik di Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polda Jawa Barat mengamankan 504 orang pelaku premanisme di wilayah hukum Jawa Barat sepanjang operasi pekat Lodaya selama 10 hari dari tanggal 1 Mei hingga 10 Mei. Mereka yang diamankan sebagian diproses hukum dan sebagian lagi dibina.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan mengatakan, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar mengamankan 504 pelaku premanisme dari 177 kasus yang ditangani. Sejumlah barang bukti seperti senjata tajam, airsoft gun hingga dokumen lainnya diamankan.

Baca Juga

"504 pelaku premanisme berhasil diamankan," ucap dia, Selasa (13/5/2025).

Hendra melanjutkan, operasi Lodaya dilakukan untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat di Jawa Barat. Beberapa kasus aksi premanisme yaitu kasus penganiayaan yang dilakukan oleh ormas di Polres Tasikmalaya dan Polres Cimahi serta perampasan mobil oleh debt colector.

"Kami akan terus konsisten melakukan penegakan hukum secara tegas, terukur, dan humanis untuk memastikan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif," kata dia.

Ia mengatakan, Polda Jabar rutin melaksanakan kegiatan penindakan dan pencegahan penyakit masyarakat secara berkelanjutan. Demi terciptanya suasana yang aman dan kondusif di seluruh wilayah Jawa Barat.

"Pembinaan dan solusi lahan pekerjaan dan masalah sosial budaya preman terus dibicarakan dengan Gubernur Jabar dan Kepala Daerah baik kota maupun kabupaten se Jawa Barat," ungkap dia.

Ia menegaskan, Kapolda Jabar terus mengintruksikan untuk menindak aksi premanisme.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement