Sabtu 10 May 2025 14:06 WIB

Menag Nasaruddin Resmikan Resto & Cafe Halal di Kawasan Gambir

Komitmen Garuda yang menaungi dapur MBG, sesuai prinsip halal dan thayyib.

Menag RI Prof KH Nasaruddin Umar meresmikan pembukaan Resto & Cafe Halal di kawasan Taman Wijaya Kusuma, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (9/5/2025).
Foto: Republika.co.id
Menag RI Prof KH Nasaruddin Umar meresmikan pembukaan Resto & Cafe Halal di kawasan Taman Wijaya Kusuma, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (9/5/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) RI Prof KH Nasaruddin Umar meresmikan pembukaan Resto & Cafe Halal di kawasan Taman Wijaya Kusuma, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (9/5/2025). Menag Nasaruddin didampingi bersama Ketua Dewan Pembina Garuda (Gerakan Dapur Indonesia) Heikal Safar didampingi Ketua Umum Garuda Nofalia Heikal Safar selaku pemilik restoran.

Menag Nasaruddin mengaku, sangat mendukung hadirnya Garuda di seluruh pelosok negeri yang digagas dalam menciptakan peluang usaha. Menurut dia, komitmen Garuda yang menaungi dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Yayasan Salman Peduli Berkaya dalam menghadirkan fasilitas publik usaha kuliner, sudah sesuai dengan prinsip halal dan thayyib.

"Sekaligus juga menciptakan lapangan kerja di masyarakat dalam bidang makanan atau kuliner yang bersih, nyaman, dan membawa keberkahan," ujar Nasaruddin yang memimpin potong nasi tumpang dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (10/5/2025).

Menurut Nasaruddin, konsep dapur MBG yang digagas Garuda sangat mengedepankan faktor sehat dan halal yang tidak hanya terbatas pada bahan makanan, tetapi juga mencakup seluruh proses. Mulai dari cara mendapatkan hingga cara pengolahannya untuk disajikan ke konsumen. Nasaruddin menekankan, halal bukan sekadar dagingnya saja, melainkan pula cara memotongnya hingga memperolehnya, yang semua prosesnya terjaga.

"Selain itu juga harus thayyib,tidak menjijikkan. Ada yang halal tapi tidak thayyib, misalnya jangan sampai makanan tersaji dalam keadaan basi. Sehingga makanan yang disajikan kepada pelanggan itu tidak halal karena tidak layak dikonsumsi sehingga tidak membawa berkah," ucap Imam Besar Masjid Istiqlal tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement