REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Jenazah Murdaya Widyawimarta Poo (Ketua Dewan Pengawas DPP Perwakilan Umat Buddha Indonesia) dikremasi di Bukit Dagi, dekat Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, setelah sebelumnya disemayamkan di Wihara Griya Vipasana Avalokitesvara (GVA) Mandut.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama Supriyadi di Magelang, Rabu, menyampaikan hari ini datang ke tempat tersebut untuk turut berbela sungkawa atas meninggalnya Murdaya Widyawimarta Poo.
"Kita sebagai umat Buddha merasa terharu dan kehilangan atas ketokohan beliau yang memang betul-betul mempunyai perhatian tidak hanya kepada umat Buddha semata, tetapi juga untuk Indonesia," katanya.
Ia mengaku kehadiran ke tempat itu untuk turut menyertai prosesi kremasi tersebut.
"Semua tentu akan menyalurkan jasa, kebajikan, semoga kembali terlahir ke alam berbahagia. Sesungguhnya untuk kremasi ini hanya sebuah proses yang memang dipilih untuk membantu penyempurnaan dari fisik beliau," katanya.
Ia menjelaskan umat manusia terjadi dua hal, yaitu jiwa atau rohani dan fisik.
"Secara rohani semoga perjalanannya mencapai bahagia," katanya.
Ia juga menjelaskan tentang pengertian kebajikan dalam kaitan dengan pencerahan kehidupan.
"Itu tradisi kami umat Buddha kalau kebajikan itu ditanamkan terus-menerus harapannya akan meraih pencerahan dalam kehidupannya," katanya.
Menurut dia, kremasi suatu proses untuk penyempurnaan fisik sehingga terbebas dari fisik.
"Bagaimana meyakini pada segala sesuatu yang tercipta itu tidak kekal adanya. Kita pun nanti juga akan meninggal dan jasad kita pun kembali ke tanah ke tanah atau air," katanya.