REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Wakil Ketua Umum I PBSI Taufik Hidayat mengatakan, prestasi bulu tangkis tak bisa diraih secara instan. Ia melihat tingginya tekanan publik terhadap tim bulu tangkis Indonesia dalam Piala Sudirman 2025.
"Butuh proses. Ini butuh chemistry antara pengurus yang baru dengan pemain, dengan pelatih yang baru. Ini ke depannya bisa lebih baik," kata Taufik di Tangerang, Senin (5/5/2025) malam.
Taufik mengapresiasi kerja keras Jonatan Christie dan kawan-kawan yang memperoleh medali perunggu dalam Piala Sudirman. Ia mengatakan, kini semuanya harus realistis bahwa Indonesia memiliki kekurangan.
"Iya, kalau menanya target kan semua orang pasti ingin juara. Tapi olahraga ini kan harus realistis, bahwa kita di lima sektor memang ada kekurangan, ada kelebihan juga," kata Taufik.
Sebelumnya seusai menghadiri Sidang Kabinet Paripurna terkait pembahasan enam bulan kerja di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, Taufik dalam kapasitasnya sebagai Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga mengatakan, Indonesia belum bisa unggul dalam semua sektor jika dibandingkan dengan China.
"Tapi untuk jangka panjang, terutama menuju Olimpiade, kita punya harapan yang besar,” kata Taufik.
Ia mengatakan, di lima sektor ada kekurangan dan kelebihan juga. Ia mencontohkan saat kalah dari Korea Selatan di semifinal, tunggal putri lawan diwakili pemain nomor satu dunia An Se-young.
"Apalagi mungkin kalau misalkan ketemu China (di final) juga. China dengan lima sektornya juga lebih ada semua," ungkapnya.
Indonesia kembali puasa gelar Piala Sudirman setelah terakhir kali meraihnya pada 1989. Setelah tahun itu. Indonesia lolos ke enam final pada 1991, 1993, 1995, 2001, 2005, dan 2007, tapi gagal juara.