REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mengungkapkan satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur makanan bergizi gratis (MBG) yang melayani empat sekolah di Kecamatan Coblong dihentikan sementara pascakasus keracunan 342 orang siswa SMPN 35 Bandung. Petugas masih melakukan pemeriksaan terhadap sampel makanan.
"(Dapur MBG) harus dihentikan dulu," ucap Kepala Dinkes Kota Bandung Anhar Hadian saat dihubungi, Kamis (1/5/2025).
Ia menuturkan tim Dinkes Kota Bandung bakal melakukan pemeriksaan kesehatan lingkungan di area dapur MBG. Pihaknya akan memastikan situasi di dapur tersebut.
"Dapurnya kami lihat periksa kemudian saya masih menunggu laporan pemeriksaan hasil inspeksi kesehatan lingkungan, sekarang mau dicek lagi," kata dia.
Ia menuturkan dapur MBG tersebut mendistribusikan makanan sebanyak 3.163 paket ke empat sekolah. Terdiri dari SMAN 19 sebanyak 997 porsi, SMPN 35 sebanyak 1.043 porsi, SDN 024 Coblong sebanyak 724 porsi dan SDN 189 Neglasari 399 porsi.
"Jumlah korban menurut keterangan wali kelas, sementara yNg terdata baru 20 kelas dari 30 kelas SMPN 35 Bandung dengan yang sakit 342 orang," ucap dia.
Ia mengatakan para siswa mengalami gejala diare, nyeri perut, muntah, pusing dan demam. Mereka mulai merasakan gejala setelah 8 jam dari makanan.
Anhar menambahkan penyelidikan epidemiologi dilakukan termasuk pemeriksaan sampel makanan di laboratorium kesehatan daerah Jawa Barat. Serta memantau kesehatan kondisi siswa.
View this post on Instagram