REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Sebuah monolog Kesaksian Nyai Apun Gencay yang diadaptasi dari novel Cinta, Kopi, dan Kekuasaan karya Saep Lukman dipentaskan di Alpha Chill & Dine, Kabupaten Cianjur, Jumat (25/4/2025) malam. Pementasan tersebut mengangkat kisah perempuan yang ditindas di masa kolonial di Cianjur.
Karya yang disutradarai oleh Rachman Sabur ini diperankan oleh Wina Rezky Agustina, dosen Universitas Suryakencana Cianjur. Ia memerankan sebagai sosok Apun Gencay yang menampilkan diri dalam monolog ini sebagai bentuk perlawanan.
Dalam monolognya, Apun Gencay yang memakai kebaya merah berdiri dengan suara yang menggema. Ia mengajak penonton untuk mengingat kembali tokoh perempuan yang hilang dalam sejarah kolonial.
Naskah yang ditulis oleh Wida Waridah ini mengajak penonton untuk membuka kesadaran baru tentang kondisi perempuan di masa kolonial yang luput dibicarakan. Sutradara ingin mengajak penonton menafsirkan sejarah perempuan dalam banyak kolonialisme.
Penulis novel Cinta, Kopi, dan Kekuasaan: Kesaksian Nyai Apun Gencay, Saep Lukman mengaku terharu dan bangga melihat monolog tersebut. Ia mengaku merasa tersentuh dengan penampilan dari dosen Universitas Suryakancana tersebut.
"Saya sangat tersentuh, lebih dari 144 halaman novel berhasil dijelmakan dalam satu tubuh, satu suara, dan satu malam," ucap dia, Jumat (25/4/2025) malam.
Ia mengaku berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pementasan monolog tersebut mulai dari sutradara, penulis naskah, pemeran hingga tim lainnya. "Ini lebih dari pertunjukan semoga menjadi ruang bagi ekspresi dan diskursus sejarah,” ungkap Saep.