Sabtu 26 Apr 2025 13:13 WIB

Perayaan Kelulusan BEKAL Pemimpin 4.0: Tonggak Kepemimpinan Muda

Program BEKAL Pemimpin 4.0 dimulai pada November 2024.

Perayaan Kelulusan Program Bersama Kelola Alam Adil Lestari (BEKAL) Pemimpin 4.0.
Foto: Dok. Web
Perayaan Kelulusan Program Bersama Kelola Alam Adil Lestari (BEKAL) Pemimpin 4.0.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- United in Diversity (UID) menggelar "Perayaan Kelulusan Program Bersama Kelola Alam Adil Lestari (BEKAL) Pemimpin 4.0" pada Jumat (25/4/2025) siang di Hotel Borobudur Jakarta. Acara ini dimaknai sebagai capaian tonggak kepemimpinan dan praktisi muda yang telah menyelesaikan serangkaian pembelajaran intensif selama hampir 6 bulan untuk menumbuhkan kesadaran sistem secara holistik dalam pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) berkelanjutan di Indonesia.

Program BEKAL Pemimpin 4.0 dimulai pada November 2024 dan melibatkan 57 peserta terpilih dari 25 provinsi di Indonesia. Mereka berasal dari beragam sektor yang berkontribusi dalam pengelolaan SDA, termasuk pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta, pelaku usaha lokal, organisasi masyarakat sipil lokal dan nasional, akademisi, media hingga kelompok masyarakat.

Fokus isu yang mereka geluti pun beragam, mencakup isu-isu terestrial, kelautan, tata kelola lintas sektor, serta kebijakan publik.

Para peserta BEKAL telah menjalani proses pembelajaran intensif untuk mengasah kapasitas kepemimpinan mereka melalui berbagai pendekatan, mulai dari lokakarya di ruang kelas generatif, kunjungan lapangan, penginderaan (sensing) hingga pembelajaran mandiri. Rangkaian workshop yang mereka ikuti mencakup Foundation Workshop, Sensing Workshop, Deep Dive Workshop, Prototype Workshop, Final Workshop dan diakhiri dengan Perayaan Kelulusan atau Graduation.

Dalam tiga bulan terakhir perjalanan pembelajaran, para peserta diajak untuk mengaktualisasikan kepemimpinan mereka melalui tantangan nyata dalam pengelolaan sumber daya alam di Indonesia. Melalui proses prototyping yang berangkat dari kegelisahan mereka sebagai pelaku sistem, peserta merancang inisiatif lintas sektor yang berakar pada konteks dan kebutuhan di lapangan.

Prototipe yang diusung menyentuh berbagai isu strategis seperti perikanan dan pertanian berkelanjutan, pengelolaan hutan lestari, pendidikan ekologi, pariwisata berkelanjutan, ekonomi hijau dan tata kelola yang inklusif. Prototipe juga bukan hanya ‘training ground’, tetapi juga laboratorium untuk menghadirkan solusi pengelolaan sumber daya alam yang diusung bersama para pelaku sistem lintas sektor.

Melalui perayaan kelulusan ini, BEKAL Pemimpin memperkenalkan angkatan ke-4 sekaligus mempersembahkan prototipe sebagai narasi baru dalam pengelolaan sumber daya alam yang adil, berkelanjutan dan selaras dengan kearifan lokal. Inisiatif ini menjadi harapan bahwa masa depan yang lebih baik dapat diwujudkan melalui semangat gotong royong dan kolaborasi lintas sektor.

Lebih jauh, perayaan ini juga menandai awal dari babak baru perjalanan para peserta sebagai agen perubahan di berbagai sektor. Acara ini akan diisi dengan sambutan dari perwakilan pemerintah, jaringan UID, serta Packard Foundation, sebagai bentuk dukungan terhadap visi bersama dalam menciptakan pengelolaan sumber daya alam yang lebih adil dan berkelanjutan.

Indonesia dianugerahi kekayaan sumber daya alam yang melimpah, baik di darat maupun di laut. Jika dikelola secara berkelanjutan, adil, dan selaras dengan kearifan lokal, potensi ini dapat menjadi fondasi bagi kehidupan bangsa yang mandiri dan bermartabat.

Namun, kompleksitas bentang alam, tata kelola yang multisentral, serta keberagaman kepentingan menjadikan pengelolaan sumber daya alam sebagai tantangan yang tidak sederhana.

Salah satu aspek yang kerap terabaikan adalah pentingnya investasi pada kapasitas para pelaku pengelolaan sumber daya alam untuk memimpin perubahan dalam sistem yang kompleks. Pemimpin di ekosistem ini dituntut untuk mampu menjembatani kepentingan lintas sektor, memahami akar persoalan dari berbagai sudut pandang, serta membangun kolaborasi yang dilandasi semangat gotong royong dan tujuan bersama.

BEKAL Pemimpin hadir sebagai respons atas kebutuhan tersebut. Program ini dirancang untuk menciptakan ruang pembelajaran yang mencerminkan realitas kompleks pengelolaan sumber daya alam di Indonesia. Sejak diluncurkan pada 2019, UID bersama Packard Foundation telah mendorong pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan melalui program ini. Seiring waktu, BEKAL Pemimpin berkembang menjadi program peningkatan kapasitas kepemimpinan kolaboratif .

lintas sektor bagi para praktisi muda dengan pendekatan sistemik dan kesadaran akan pentingnya keadilan serta nilai-nilai lokal dalam setiap upaya pengelolaan.

Hingga saat ini, BEKAL Pemimpin telah melahirkan tiga angkatan dengan total 171 fellow yang tersebar di hampir seluruh provinsi di Indonesia. Angkatan pertama, yang berlangsung hingga Desember 2019, diikuti oleh 53 praktisi muda terpilih dari 19 provinsi. Angkatan kedua diselesaikan pada Oktober 2021 dengan 58 peserta dari 22 provinsi, yang berasal dari berbagai sektor pengelolaan sumber daya alam. Sementara itu, angkatan ketiga yang rampung pada Mei 2023 diikuti oleh 60 praktisi dari 27 provinsi, dengan latar belakang pengalaman di sektor pemerintahan, bisnis, organisasi masyarakat sipil, dan isu-isu lingkungan berkelanjutan.

“Tidak banyak yang bersedia mengambil peran seperti yang dilakukan UID, yakni menjadi jembatan di tengah kompleksitas sektor, kepentingan, dan ego yang sering kali berbeda arah. Melalui program seperti BEKAL Pemimpin, UID menunjukkan bahwa kepemimpinan bukan soal menciptakan sesuatu yang baru secara individual, tetapi tentang menyatukan niat, membuka ruang kolaborasi, dan membangun kepercayaan lintas batas," kata President of United in Diversity Tantowi Yahya, dikutip pada Sabtu (26/4/2025).

BEKAL Pemimpin tidak bertanya ‘apa yang harus kita ciptakan’, melainkan ‘bagaimana kita mewujudkan perubahan itu bersama’, dengan mengedepankan proses yang partisipatif, reflektif dan berakar dari lapangan. Disitulah letak kekuatan program ini menjadi wadah lahirnya para pemimpin muda yang siap menjadi penggerak perubahan di tengah sistem yang kompleks, namun penuh harapan.”

Mereka tidak hanya dibekali pengetahuan dan keterampilan teknis, tetapi juga diajak untuk menyelami kompleksitas, membangun koneksi antaraktor serta memimpin perubahan dari dalam sistem yang mereka jalani. Dengan cara ini, BEKAL mendorong lahirnya pemimpin-pemimpin yang mampu menjadi agen perubahan di ekosistemnya

masing-masing, yang membawa semangat kolaborasi dan keberanian untuk merintis masa depan yang lebih adil dan lestari.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement