Rabu 23 Apr 2025 23:05 WIB

Kampus di Perbatasan, Wamendiktisaintek: Kontribusi Bangun Daerah

Wamendiktisaintek jelaskan kampus di perbatasan perlu dioptimalkan peranannya.

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Fauzan.
Foto: Dok. Web
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Fauzan.

REPUBLIKA.CO.ID, TARAKAN -- Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan mendorong perguruan tinggi di wilayah perbatasan seperti Universitas Borneo Tarakan (UBT) dapat menjadi pusat pertumbuhan dan inovasi lokal.

Dalam sambutannya saat mengunjungi Universitas Borneo Tarakan, Rabu, Wamen Fauzan menyampaikan bahwa kampus memiliki tanggung jawab ganda, yakni sebagai pusat akademik dan agen pembangunan di daerah.

Baca Juga

Ia mengingatkan bahwa keberadaan kampus tidak boleh hanya menjadi menara gading, tetapi harus hadir secara nyata dalam memajukan masyarakat sekitar.

"Pak Menteri (Mendiktisaintek Brian Yuliarto) punya program yang disebut dengan Kampus Berdampak, artinya adalah kampus harus dapat melahirkan sesuatu yang dapat dikontribusikan untuk pembangunan nasional, dalam konteks ini adalah pembangunan daerah," katanya.

Fauzan menekankan bahwa kampus adalah tempat berkumpulnya individu-individu unggul, baik dosen maupun mahasiswa, yang seharusnya mampu melahirkan solusi atas permasalahan riil masyarakat.

Oleh karena itu, ia juga menekankan pentingnya kampus untuk menyesuaikan program studinya dengan potensi lokal. Sebagai contoh, ia menyebut potensi udang organik di Tarakan sebagai peluang riset dan inovasi yang dapat dikembangkan oleh universitas.

"Meskipun tidak harus membuka jurusan udang, tetapi paling tidak ada program yang memang mengarah ke sana," ujarnya.

Wamen Fauzan selanjutnya menceritakan pengalamannya saat menjadi rektor selama bertahun-tahun di Universitas Muhammadiyah Malang, di mana ia berhasil mengarahkan program studi perikanan menjadi lebih spesifik sesuai kebutuhan industri.

"Program studi perikanan yang kami punya itu saya anggap generik. Kami buat kelas profesional udang, kelas profesional koi, kelas profesional rumput laut, dan lain sebagainya. Kenapa? Karena memang itu dibutuhkan industri," ungkapnya.

Fauzan juga menyampaikan harapan agar pemerintah daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, dapat memberikan dukungan nyata terhadap pengembangan universitas di daerah.

Ia berharap Universitas Borneo Tarakan sebagai kampus perbatasan dapat mencetak lulusan unggul yang mampu bersaing secara global.

"Diharapkan kampus ini tidak mencetak sarjana-sarjana yang biasa-biasa saja. Meskipun tempatnya itu di perbatasan, tetapi kompetensinya tidak terbatas," tutur Wamendiktisaintek Fauzan.*

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement