Rabu 23 Apr 2025 17:16 WIB

Sadisnya Israel: Vaksin Polio Diblok Masuk Gaza, 600 Ribu Anak Palestina Terancam Cacat

Menurut Kemenkes Palestina, 602.000 anak berisiko mengalami kelumpuhan permanen.

Anak-anak pengungsi Palestina berkumpul untuk menerima makanan yang didistribusikan oleh badan amal di kamp pengungsi Jabalia, Jalur Gaza utara. (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/HAITHAM IMAD
Anak-anak pengungsi Palestina berkumpul untuk menerima makanan yang didistribusikan oleh badan amal di kamp pengungsi Jabalia, Jalur Gaza utara. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Blokade Israel terhadap masuknya vaksin polio ke Jalur Gaza membuat keselamatan lebih dari 600.000 anak Palestina terancam, ungkap Kementerian Kesehatan Palestina pada Selasa (22/4/2025). Pemblokiran vaksin ini menghambat pelaksanaan fase keempat kampanye peningkatan pencegahan polio.

“Lebih dari 602.000 anak berisiko mengalami kelumpuhan permanen dan disabilitas kronis jika vaksin tidak segera diizinkan masuk,” demikian pernyataan Kementerian Kesehatan Palestina.

Baca Juga

Kementerian juga menyatakan bahwa anak-anak di Gaza menghadapi komplikasi kesehatan yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat ketiadaan gizi yang layak dan air minum yang aman. Pada Agustus 2024, Kementerian Kesehatan Gaza mengonfirmasi kasus polio pertama di wilayah itu pada seorang bayi berusia 10 bulan.

Penemuan tersebut mendorong dilakukannya kampanye vaksinasi pertama di tengah agresi Israel yang disebut sebagai perang genosida terhadap Gaza. Kampanye itu dilakukan dalam tiga tahap mulai September.

Menurut otoritas kesehatan tersebut, tahap pertama berhasil memvaksin lebih dari 560.000 anak Palestina dan selesai pada 12 September. Tahap kedua yang berakhir 7 November mencakup 556.774 anak di bawah usia 10 tahun di seluruh Jalur Gaza. Sementara tahap ketiga pada Februari lalu menjangkau 590.000 anak.

PBB menyatakan bahwa anak-anak di Gaza memerlukan dua dosis vaksin polio oral untuk perlindungan yang memadai. Sejak 2 Maret, Israel telah menutup semua jalur penyeberangan ke Gaza, memblokir masuknya pasokan penting ke wilayah yang telah porak-poranda akibat perang itu meski laporan kelaparan terus meningkat.

sumber : Antara, Anadolu, OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement