REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah memutuskan akan mengembalikan penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa bagi siswa SMA. Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani mengatakan, keputusan tersebut akan diumumkan pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
"Kami Komisi X menyetujui penjurusan itu, tetapi lagi-lagi itu akan resmi diumumkan pada tanggal 2 Mei 2025 (pada peringatan Hardiknas)," ucap Lalu kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (22/4/2025).
Hal tersebut dia sampaikan usai mengikuti rapat antara Komisi X DPR bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti yang digelar secara tertutup. Ia menyampaikan pula bahwa rapat itu digelar secara tertutup karena terdapat sejumlah pembahasan yang keputusan resminya akan diumumkan pada momen Hardiknas mendatang.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti telah mengatakan, pihaknya kembali memberlakukan penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa di jenjang SMA guna menunjang pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA).
Mendikdasmen menjelaskan, kehadiran TKA sebagai salah satu pertimbangan dalam penerimaan mahasiswa baru di tingkat perguruan tinggi akan mulai diuji coba. TKA diberlakukan pada murid jenjang kelas 12 atau kelas 3 SMA pada bulan November tahun ini.
“TKA itu nanti berbasis mata pelajaran untuk membantu para pihak, terutama murid yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Nah, karena tesnya berbasis mata pelajaran sehingga ke depan ini jurusan akan kami hidupkan lagi. Jadi, nanti akan ada lagi jurusan IPA, IPS, dan Bahasa,” kata dia.
Dalam TKA nanti, lanjut Mu'ti, akan ada mata pelajaran yang wajib diikuti oleh siswa dari ketiga jurusan tersebut. Mata pelajaran tersebut yakni bahasa Indonesia dan Matematika, ditambah dengan mata pelajaran khusus jurusan.
Oleh karena itu, kata dia, murid dengan penjurusan IPA dapat memilih tambahan tes Fisika, Kimia, atau Biologi selain tes bahasa Indonesia dan Matematika. Sementara murid dengan penjurusan IPS dapat mengambil tambahan tes Ekonomi, Sejarah, dan mata pelajaran lain yang ada dalam rumpun ilmu sosial.