REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo berharap Indonesia dapat mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Sudirman 2027. Indonesia hanya sekali menjadi tuan rumah kejuaraan beregu campuran tersebut pada 1989 di Jakarta. Setelah itu, Piala Sudirman tak pernah digelar lagi di tanah air.
"Tadi saya sampaikan ke Pak Fadil (Imran, Ketua Umum PBSI) bahwa kami ingin Indonesia untuk kembali menjadi tuan rumah Piala Sudirman maupun Piala Thomas-Uber. Saya rasa ini salah satu strategi dan juga langkah agar bagaimana euforia, semangat, motivasi ekosistem badminton kita kembali bergelora dari hulu sampai hilir," kata Menpora Dito di sela kunjungan ke Pelatnas PBSI Cipayung menyaksikan simulasi Piala Sudirman, Senin (21/4/2025).
Kejuaraan yang diambil dari tokoh bulu tangkis Dick Sudirman itu lebih banyak digelar di China, Denmark, dan Spanyol. Tahun ini, China kembali ditunjuk sebagai tuan rumah di Xiamen mulai 27 April sampai 4 Mei 2025.
Sehari sebelum kejuaraan yang masuk kalender BWF tersebut, akan ada acara BWF Annual General Meeting 2025 yang menjadi agenda pemilihan Presiden Badminton World Federation (BWF/Federasi bulu Tangkis Dunia). Dalam pemilihan tersebut hanya terdapat satu calon tunggal yakni Khunying Patama Leeswadtrakul dari Thailand.
Menurut Menpora, Khunying pernah bertemu dengannya saat Olimpiade 2024. Khunying, kata Menpora, meminta dukungannya untuk maju. Alhasil dengan pencalonan Khunying, Dito menilai ini juga menjadi kesempatan agar Indonesia dapat kembali menjadi tuan rumah sejumlah kejuaraan internasional.
"Sudirman itu kan sangat erat dengan Indonesia. Fotonya ada di pelatnas kita ini. Jadi, minimal kita diberikan kesempatan menjadi tuan rumah kembali Piala Sudirman pada 2027," katanya.
Ketua Umum PBSI Muhammad Fadil Imran mengatakan pihaknya akan membahas permintaan Menpora tersebut.
Dukungan penuh
Menpora menjanjikan dukungan yang tidak putus untuk bulu tangkis Indonesia. Bagaimana pun juga, kata dia, bulu tangkis sudah menjadi tulang punggung perolehan medali-medali di kancah dunia.
Dalam kesempatan ini, Dito berpesan kepada seluruh atlet bulu tangkis Indonesia agar tidak terlalu mendengar omongan dari luar yang berpotensi mengganggu mental. Menurut dia, semua kata-kata, baik itu kritik, hujatan, maupun pujian harus diserap di hati sebagai suplemen peningkat motivasi.
Menurut Dito, PBSI saat ini sudah menggunakan jasa psikolog untuk menangani mental atlet. Menurut Dito, yang terpenting atlet mengolah semua yang datang dari luar dengan baik agar tidak sampai mengganggu mental mereka.
Lihat postingan ini di Instagram