Senin 14 Apr 2025 16:12 WIB

Bung Kus: Timnas U-17 Harus Tampil Menekan dan Jaga Keseimbangan Lawan Korea Utara

Indonesia akan menghadapi Korea Utara pada perempat final Piala Asia U-17 2025.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Para pemain timnas Indonesia U-17 merayakan gol ke gawang Afghanistan pada laga terakhir Grup C Piala Asia U-17 di Jeddah, Arab Saudi, Jumat (11/4/2025) dini hari WIB.
Foto: dok PSSI
Para pemain timnas Indonesia U-17 merayakan gol ke gawang Afghanistan pada laga terakhir Grup C Piala Asia U-17 di Jeddah, Arab Saudi, Jumat (11/4/2025) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih timnas Indonesia U-17 Nova Arianto merotasi sejumlah pemain saat laga terakhir fase Grup C Piala Asia U-17 2025 melawan Afghanistan. Walau menang 2-0 lewat dua gol injury time, permainan timnas U-17 dinilai pengamat sepak bola Mohamad Kusnaeni kurang memuaskan.

Ia menilai, laga kontra Afghanistan memberikan gambaran kepada Nova untuk menurunkan pemain yang tepat saat menghadapi Korea Utara pada laga perempat final, Senin (14/4/2025) pukul 21.00 WIB. Sebab, ia kini sudah mengetahui secara jelas para pemain yang benar-benar siap dan fokus ketika diberi kesempatan merumput.

Baca Juga

"Meskipun secara permainan kurang memuaskan, banyak sisi positif yang didapat timnas U-17 dari laga terakhir lawan Afghanistan. Di luar hasil akhirnya, pelatih kini punya gambaran tentang seluruh pemain yang dibawa ke Piala Asia ini," ujar Bung Kus, sapaan akrab Kusnaeni, ketika dihubungi Republika.co.id, Senin (14/4/2025).

Dengan mengetahui potensi dan kapasitas seluruh pemain yang ada. Nova bisa memetakan kekuatan timnya memasuki fase gugur Piala Asia U-17 maupun Piala Dunia U-17 pada November mendatang.

Banyaknya pemain inti yang diistirahatkan dalam laga kontra Afghanistan juga berdampak positif. Mereka bisa memulihkan kondisi sekaligus mengurangi potensi cedera akibat jadwal yang terlalu padat.

Waktu istirahat yang lebih panjang itu salah satu modal timnas U-17 saat menghadapi Korea Utara di perempat final. Menurut Bung Kus, ini harus bisa dimanfaatkan oleh jajaran pelatih dengan menerapkan game plan yang tepat.

"Timnas U-17 harus berani bermain lebih menekan. Lebih agresif memberi tekanan kepada setiap pemain Korea Utara yang menguasai bola. Namun keseimbangan harus selalu dipertahankan. Disiplin pemain, terutama dalam bertahan, sama sekali tidak boleh kendur," jelasnya.

Selain itu, Bung Kus mengingatkan, fokus dan konsentrasi pemain juga harus dijaga. Ketika pemain Korea Utara sudah memasuki area dekat kotak penalti, jangan beri kesempatan melepaskan tendangan ke gawang kita.

"Pemain muda Korea Utara memiliki kualitas tendangan yang cukup keras dan akurat. Jadi, jangan beri ruang bagi mereka untuk shooting langsung ke gawang," ujarnya.

Ia juga berharap lini tengah kita tidak mudah kalah dalam duel bola. Sebab, para pemain Korea Utara umumnya kuat dalam perebutan bola dan sangat ngotot.

"Jangan kalah dalam duel, jangan mudah hilang bola di tengah," ujarnya.

Bung Kus berharap, banyaknya pemain pelapis yang dimainkan saat melawan Afghanistan dapat mengaburkan pengamatan tim pelatih Korea Utara. Sebab, jika mereka menjadikan laga kontra Afghanistan sebagai patokan, Korea Utara bisa keliru memahami kekuatan Indonesia. Ia menilai ini akan sedikit menguntungkan bagi timnas U-17.

"Namun , terlepas dari itu, coach Nova harus bisa menciptakan situasi kondusif di kalangan pemain. Mereka tidak boleh tegang saat masuk lapangan. Sebaliknya, harus bisa bermain lepas dan menikmati permainan tanpa terlalu memusingkan hasil akhirnya. Toh, kita sudah lolos ke Piala Dunia U-17," kata Bung Kus memberikan saran. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Timnas Indonesia (@timnasindonesia)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement