Sabtu 12 Apr 2025 09:41 WIB

Literasi Keuangan Syariah, Guru Besar Tazkia: Santri Harus Jadi Penggerak Ekonomi Syariah

Guru Besar Tazkia memberikan wawasan keuangan syariah kepada santri Hidayatullah.

Guru Besar Tazkia sekaligus pendiri Sakinah Finance Murniati Mukhlisin mengisi kegiatan literasi keuangan syariah di Pesantren Hidayatullah, Palu.
Foto: Sakinah Finance
Guru Besar Tazkia sekaligus pendiri Sakinah Finance Murniati Mukhlisin mengisi kegiatan literasi keuangan syariah di Pesantren Hidayatullah, Palu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 80 santri dan 20 tim pengajar mengikuti kajian literasi keuangan bersama Sakinah Finance. Kajian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Hidayatullah Palu, Jl. Uwe Buro, Tondo, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Murniati menjelaskan ada 6 prinsip keuangan syariah, diantaranya: hindari riba, gharar (tidak jelas), maysir (spekulasi), dharar (membahayakan), zalim (menyakiti), haram.

Baca Juga

Untuk memeriahkan acara, diadakan kuis. M. Fadhli, salah satu santri PP Hidayatullah Kelas 9 yang menjadi peserta kajian mampu menjawab kuis dengan menjelaskan prinsip keuangan syariah dengan sederhana dan mudah dimengerti teman-teman seusianya.

Selain itu, Murniati juga menjelaskan bahaya pinjaman online (pinjol) ilegal dan maraknya praktik judi online di lingkungan sekitar. Kajian literasi ini dapat menjadi motivasi agar anak-anak remaja sebagai generasi emas dapat bijak mengelola keuangannya di masa depan.

“Saya hadir di Kota Palu atas undangan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tengah untuk mengisi talkshow tentang ekonomi berkelanjutan yang merupakan rangkaian acara Peringatan Haul Guru Tua SIS Al Jufri yang ke-57. Saya dan tim Sakinah Finance juga berkesempatan mengadakan silaturrahim dan mengisi kajian singkat mengenai perencanaan keuangan santri di PP Hidayatullah” jelas Murniati. Harapannya, para santri di PP Hidayatullah dapat menjadi contoh dan penggerak dakwah ekonomi syariah di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement