REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan keinginannya kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk mengikutsertakan industri pertahanan Indonesia dalam proyek pengembangan jet tempur generasi 5.0 Turki, “Kaan” yang saat ini dibangun oleh Turkish Aerospace Industries (TAI).
Keinginan joint-development Kaan itu disampaikan oleh Presiden Prabowo saat menyampaikan pernyataan bersama (joint statement) dengan Presiden Erdogan selepas keduanya bertemu empat mata dan memimpin pertemuan bilateral antara Pemerintah RI dan Pemerintah Turki.
“Indonesia berkeinginan untuk ikut serta dalam kerja sama pengembangan jet tempur generasi ke-5 Kaan, dan juga pembangunan, pengembangan kapal selam bersama industri Turki,” kata Presiden Prabowo di saat menyampaikan pernyataan bersama di Istana Kepresidenan Turki, Ankara, Kamis (10/4) waktu setempat.
Presiden Prabowo juga menyebut Indonesia dan Turki juga sepakat untuk membentuk perusahaan patungan (joint-venture) antara perusahaan pertahanan Indonesia dan Turki.
Walaupun demikian, Presiden tidak menyebutkan lebih lanjut perusahaan pertahanan apa saja yang diproyeksikan untuk joint-venture. Presiden juga tidak menyebutkan proyek pengembangan kapal selam apa yang dibidik oleh Pemerintah RI.
Kaan merupakan jet tempur generasi ke-5 yang saat ini dikembangkan oleh Turkish Aerospace Industries sejak 2010. Prototipe pertama jet tempur buatan dalam negeri (indigenous) Turki itu sukses menjalani uji terbang pertama dan keduanya pada 2024. Gelombang pertama produksi jet tempur Kaan direncanakan rampung pada 2028–2029 untuk Angkatan Udara Turki.
KAAN direncanakan menggantikan F-16 Fighting Falcons milik Turkish Air Force dan di ekspor keluar Turki. Pada 26 Maret 2020 Temel Kotil, CEO dari Turkish Aerospace, mengumumkan prototipe awal KAAN dibangun dengan mesin dua buah GE F110.
Presiden Prabowo, saat menyampaikan pernyataan bersama, menegaskan dirinya dan Presiden Erdogan sepakat untuk memperluas akses pasar, dan menghapus hambatan-hambatan dagang antara dua negara. Prabowo dan Erdogan juga langsung menginstruksikan menteri masing-masing agar segera merampungkan negosiasi preferential trade agreement (PTA), yang merupakan langkah awal menuju perjanjian ekonomi komprehensif (CEPA) Indonesia-Turki.