Rabu 09 Apr 2025 16:20 WIB

Wamen Kemendukbangga Tegaskan Komitmen Indonesia dalam Sidang CPD ke-58 di New York

Indonesia mengintegrasikan dinamika kependudukan ke dalam perencanaan pembangunan.

Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga RI Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka mengikuti rangkaian agenda hari kedua Sidang ke-58 Commission on Population and Development (CPD) di Markas Besar PBB, New York.
Foto: bkkbn
Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga RI Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka mengikuti rangkaian agenda hari kedua Sidang ke-58 Commission on Population and Development (CPD) di Markas Besar PBB, New York.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga RI (Wamen Kemendukbangga) Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka mengikuti rangkaian agenda hari kedua Sidang ke-58 Commission on Population and Development (CPD) di Markas Besar PBB, New York. Wamen mewakili mewakili Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN menyampaikan dukungan Indonesia dalam rencana aksi International Conference on Population and Development (ICPD) serta mempercepat capaian Agenda 2030 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Rencana Aksi ICPD menempatkan pembangunan manusia sebagai pusat dari strategi pembangunan nasional. Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus mendorong pembangunan manusia yang inklusif, adil, dan berkelanjutan di tengah tantangan global yang terus berkembang.

“Dengan 5 tahun tersisa menuju Agenda 2030, sangat penting bagi kita untuk melaksanakan Rencana Aksi ICPD, dengan menempatkan pembangunan manusia sebagai pusat pembangunan. Ini untuk memastikan bahwa kemajuan pembangunan bukan hanya terukur dalam angka, tetapi juga mencerminkan populasi global yang berkembang, bermartabat, dan sejahtera, serta memenuhi janji untuk no one left behind atau tidak ada yang tertinggal,” ujar Wamen Isyana dalam sambutan intervensinya.

Isyana menekankan Indonesia telah mengintegrasikan tren dan dinamika kependudukan ke dalam perencanaan pembangunan nasional. Pemerintah Indonesia menempatkan pembangunan manusia di posisi teratas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, yang merupakan bagian integral dari kebijakan dan program untuk mencapai SDGs.

”Dalam upaya ini, kami ingin berbagi beberapa strategi kunci berdasarkan pengalaman Indonesia,” kata dia.

Kolaborasi untuk Pembangunan

Indonesia, kata Isyana, memprioritaskan kolaborasi lintas sektor sebagai langkah kunci dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan inisiatif kesehatan reproduksi dan keluarga berencana. Melalui pendekatan ini, Indonesia berhasil menurunkan Angka Kelahiran Total (TFR) dari 5,6 pada tahun 1970 menjadi 2,1 pada tahun 2020. Indonesia juga berhasil menurunkan angka kematian ibu dari 305 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 menjadi 189 pada tahun 2020.

“Strategi kami yang mengusung prinsip ‘think globally, act locally’ yang menekankan penerapan praktik terbaik global yang disesuaikan dengan norma dan nilai lokal, telah berkontribusi pada pencapaian SDG 3 dan SDG 5, yang membawa Indonesia meraih Penghargaan Kependudukan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa pada tahun 2022” ujar Wamen Isyana.

Indonesia juga menekankan pentingnya memperkuat kapasitas masyarakat dengan dukungan sektor swasta dan masyarakat sipil sebagai kunci untuk memajukan sektor-sektor prioritas seperti kesehatan, pendidikan, dan gizi. Ia menekankan kerja sama internasional sebagai hal yang sangat penting. Menurutnya diperlukan upaya bersama untuk membangun kemitraan global yang lebih kolaboratif dan terintegrasi melalui pendekatan multilateral yang menguntungkan semua pihak.

"Kerja sama Selatan-Selatan dan Triangular juga harus lebih dimaksimalkan untuk mendukung negara berkembang dalam mencapai SDGs,” ucap dia.

Wamen Isyana menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam rangka mencapai SDGs melalui kebijakan yang terintegrasi, investasi dalam pengembangan kapasitas manusia, serta upaya kolaborasi internasional yang solid.

Duta Besar Bulgaria untuk PBB Krassimira Beshkova mengapresiasi atas intervensi  Isyana yang dinilai berhasil menegaskan pentingnya sinergi kuat antara institusi kependudukan dan perencanaan pembangunan nasional. Ia menilai penekanan pada investasi dalam pembangunan manusia sebagai langkah strategis yang sangat relevan dalam menjawab tantangan global.

Anatolio Ndongmba, Duta Besar negara Guinea untuk PBB juga memuji Indonesia atas pencapaian SDGs 3 dan 5 yang telah disampaikan oleh Wamendukbangga/ Wakil Kepala BKKBN.

Pertemuan dengan Pemerintah Jepang

Selain aktif dalam sesi expert panel, Wamen Isyana juga aktif dalam menjajaki kerjasama luar negeri secara bilateral yang saling menguntungkan. Salah satunya pertemuan bilateral dengan Pemerintah Jepang yang berlangsung pada pukul 9 pagi hari.

Dalam kesempatan ini Wamen Isyana menyampaikan program prioritas Presiden Prabowo dan Quick Win Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ Kepala BKKBN, serta mengajak Jepang bekerjasama dalam menghadapi fase ageing population yang dihadapi oleh kedua negara.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement