Selasa 01 Apr 2025 20:40 WIB

Bandung Zoo Larang Botram, Padahal Sudah Jadi Tradisi Pengunjung pada Libur Lebaran

Bandung Zoo juga melarang pengunjung membawa tikar dan makanan dari luar.

Pengunjung memberi pakan rusa di area Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo), Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/7/2023). Pihak pengelola menyatakan, Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo akan tetap beroperasi seperti biasa sambil menunggu hasil putusan di Mahkamah Agung terkait sengketa kepemilikan lahan.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pengunjung memberi pakan rusa di area Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo), Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/7/2023). Pihak pengelola menyatakan, Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo akan tetap beroperasi seperti biasa sambil menunggu hasil putusan di Mahkamah Agung terkait sengketa kepemilikan lahan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --  Bandung Zoo (Kebon Binatang/Bonbin Bandung) melarang kegiatan makan bersama (botram), yang biasa dilakukan masyarakat setiap mengisi waktu libur lebarannya bersama keluarga. General Manager Bandung Zoo Peter Arbeny mengatakan, untuk tahun ini, menerapkan kebijakan tersebut bersama dengan pelarangan membawa tikar dan makanan dari luar area kebun binatang.

"Kita pertimbangkan kebijakan pelarangan botram itu pada momen liburan seperti Lebaran 2025 ini, karena dengan adanya lonjakan pengunjung terdapat masalah yang dihadapi yakni timbulan sampah yang memang sedang menjadi perhatian kita," kata Peter di Bandung, Selasa (1/4/2025).

Baca Juga

Selain itu, alasan pelarangan kegiatan botram untuk mengantisipasi terjadinya masalah kesehatan hewan akibat pemberian makanan secara sembarangan dari pengunjung. Sebagai gantinya, pihak kebun binatang menyediakan berbagai pilihan makanan dari UMKM lokal dan Simba Cafe dengan harga yang dinilainya cukup terjangkau.

"Kadang-kadang kan pengunjung random, kita juga consern terhadap kesehatan satwa. Selanjutnya pada area Bandung Zoo sudah banyak pilihan kuliner yang bisa dinikmati pengunjung. Dengan demikian, pengunjung tetap bisa menikmati makanan tanpa harus membawa sendiri dari rumah," ujarnya.

Meski demikian, Peter mengatakan kebijakan ini belum final dan masih akan dievaluasi dalam beberapa hari periode libur Lebaran 2025 ini. Karena, salah satu daya tarik dari Kebun Binatang Bandung ini memang adalah lokasi botram masyarakat, terlebih diakuinya ada beberapa pengunjung yang akhirnya batal ke Kebun Binatang Bandung.

"Ini belum final, nanti kita evaluasi, kita lihat nanti apakah kemudian ada hal yang bisa kita ini kan perbaiki lagi termasuk kecukupan dari UMKMnya. Intinya kita akan terus pantau agar juga botram itu juga bisa terakomodasi, tetapi lebih rapi, lebih indah ya, tapi apakah kemudian nanti seperti apa, nanti itu kita tunggu aja bagaimana manajemen mengeluarkan kebijakannya," ucapnya.

Berdasarkan pantauan, masyarakat masih banyak pengunjung melakukan tradisi botram di Kebun Binatang Bandung, pada Selasa ini, di beberapa titik di kawasan Bandung Zoo. Selain aturan baru ini, pihak Kebun Binatang Bandung juga telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung, termasuk pembukaan dua gerbang masuk, yakni gebang Ganesha dan gerbang Garuda, guna mengurai antrean.

Sebelumnya, pihak Bandung Zoo mengungkapkan kunjungan wisatawan ke wahana interaktif untuk keluarga ini, mengalami peningkatan signifikan pada H+1 Lebaran 2025 ini, dibandingkan hari H Pada hari H Lebaran, jumlah pengunjung tercatat hingga 1.300 orang. Namun, pada H+1 Lebaran, pengunjung mulai ramai, dengan sekitar 4.000 orang yang telah mengunjungi Kebun Binatang Bandung hingga Selasa siang ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement