Senin 31 Mar 2025 14:10 WIB

Pengakuan Warga Pilih Datang Hadiri Gelar Griya Dedi Mulyadi

Dedi menggelar gelar griya selepas Shalat Idul Fitri di Gedung Pakuan, Bandung.

Rep: Fauzi Ridwan/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi bersalaman dengan warga saat open house Silaturahim Idul Fitri 1446 H di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (31/3/2025). Dalam kesempatan itu masyarakat, termasuk dari luar daerah, berkesempatan Mushafahah dengan Gubernur Jawa Barat.
Foto: Edi Yusuf
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi bersalaman dengan warga saat open house Silaturahim Idul Fitri 1446 H di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (31/3/2025). Dalam kesempatan itu masyarakat, termasuk dari luar daerah, berkesempatan Mushafahah dengan Gubernur Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ratusan warga mengantre di halaman Gedung Pakuan, Kota Bandung untuk bisa bersalam-salaman dan berbicara dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Senin (31/3/2025),  seusai sholat Idul Fitri di Lapangan Gasibu. 

Para warga berbaris agar bisa bertemu dengan Dedi Mulyadi. Sekitar pukul 09.30 WIB, Dedi Mulyadi langsung mendatangi satu persatu warga yang tengah berbaris. Ia menyalami satu persatu warga dan berfoto dengan mereka.

Baca Juga

Usai bersalaman, warga dipersilahkan untuk menyantap makanan yang telah disediakan oleh panitia. Salah seorang warga asal Kabupaten Bandung Margono mengaku sengaja datang ke Gedung Pakuan karena ingin bertemu langsung dengan Dedi Mulyadi.

"Iya saya sengaja datang ke sini sama keluarga untuk bertemu Kang Dedi," ucap dia saat ditemui, Senin (31/3/2025).

Ia mengaku menjadikan sosok Gubernur Jabar Dedi Mulyadi sebagai idola. Sebab segala aktivitasnya yang dilihatnya di YouTube sangat berkesan.

"Ramah pisan, idola," kata dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Sementara itu, Dedi Mulyadi mengatakan pelaksanaan malam takbiran di Kota Bandung dan wilayah di Jawa Barat berlangsung lancar dan tidak terdapat kejadian menonjol. Selain itu, arus mudik berjalan dengan baik.

Selain itu, koordinasi lintas sektoral di Pemprov Jabar dan pusat berjalan efektif. Ia pun mengingatkan masyarakat untuk perang melawan premanisme, larangan minta THR kepada masyarakat.

"Saya mendapat laporan dari mulai Desa, Kelurahan, Kabupaten/Kota di seluruh Provinsi Jawa Barat, mereka menyampaikan ‘Kami hari ini gak pusing lagi, ga banyak orang yang datang ke kantor minta THR, sudah relatif sangat sepi’," kata dia.

Termasuk, ia mengatakan wartawan bodrek semakin menurun menjelang hari lebaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement